Produk camilan masih memiliki peluang peluang besar di pasar Indonesia. Mondelez menemukan, satu dari tiga populasi konsumen Indonesia mengonsumsi lebih dari tiga camilan per hari. Produsen pun dituntut memahami kebiasaan konsumen guna merancang strategi pemasaran yang tepat. Lalu, seperti apa kebiasaan konsumen Indonesia dalam mengonsumsi produk camilan?
Hasil penelitian Mondelez terhadap 1.500 konsumen dewasa di Indonesia, dan 500 orang ibu rumah tangga dengan usia anak antara 3-12 menunjukkan, 72% responden mengkonsumsi makanan sebanyak tiga kali sehari. 85% diantaranya mengaku tidak pernah melewatkan makan pokok tiga kali dalam sehari.
“Satu dari tiga orang Indonesia ngemil sebanyak tiga kali sehari di luar makan besar atau jika ditotal mencapai enam kali konsumsi makanan dalam sehari,” kata Head of Corporate and Government Affairs Mondelez Indonesia Khrisma Fitriasari di Jakarta, Kamis (14/12/2017). Berangkat dari penelitian ini, peluang terhadap produk camilan pun terlihat masih potensial di Indonesia.
Kaum Muda Paling Hobi Ngemil
Terkait usia, Mondelez menemukan mayoritas konsumen Indonesia yang memiliki hobi ngemil didominasi oleh kaum muda.
Sumber: Mondelez, 2017
“Semakin muda ternyata ngemil-nya semakin banyak. Data yang kami temukan menunjukkan, jika ditotal antara jumlah heavy snackers dan light snackers tertinggi maka kategori usia 16-20 tahun merupakan kategori konsumen dengan hobi mengemil tertinggi. Persentase heavy snackers di usia ini mencapai 37%, dan 63% light snackers. Sementara usia 61+ merupakan snackers terendah dengan persentase heavy snackers 27%, dan light snackers 73%,” ungkap Khrisma.
Ngemil di Tengah Kemacetan
Kemacetan lalu-lintas memang masih menjadi momok di sebagian wilayah Indonesia, tak terkecuali ibu kota Jakarta. Mondelez menemukan, masyarakat Indonesia setidaknya menjalankan 11 jam waktu kerja per hari, dan kemacetan mengakibatkan masyarakat banyak menghabiskan waktu di jalan.
“Kemacetan terutama yang terjadi saat jam pulang kantor berimbas pada pola konsumsi makan malam yang lebih larut. Dampaknya, banyak masyarakat Indonesia yang mengemil di tengah perjalanan atau kemacetan,”jelas Khrisma.
Tidak Sendirian
Budaya Indonesia yang cenderung kekeluargaan ternyata berpengaruh pada kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi camilan. Survei Mondelez menunjukkan, hanya 34% konsumen Indonesia yang mengemil sendiri. Sementara 34% lain mengaku mengemil bersama partner, 29% lain bersama anggota keluarga di bawah 18 tahun, dan 11% bersama anggota keluarga berusia di atas 18 tahun.
Sumber: Mondelez, 2017
“Sebanyak 11% konsumen Indonesia lain mengaku mengonsumsi camilan bersama teman, 2% lain bersama rekan kerja, dan 1% bersama yang lain (di luar kategori). Ini menandakan bahwa faktor sosial memegang peranan penting dalam menentukan pola konsumsi konsumen,” ujar Khrisma.
Camilan Favorit Konsumen
Berbicara soal kategori produk camilan pilihan konsumen, Mondelez menemukan produk biskuit menjadi produk favorit konsumen saat ini, baik sweet dan savoury. Posisi kedua ditempati oleh produk teh, disusul jajanan pasar (semi-heavy local snack 7%, heavy local snack 6%) disusul berbagai produk camilan lain.
Sumber: Mondelez, 2017
“20% masyarakat Indonesia mencari makanan dengan kandungan vitamin dan mineral yang lebih banyak. Tak heran, biskuit menjadi produk yang paling banyak dikonsumsi dibandingkan produk lain (13%),” terang Khrisma.
Bagaimana? Sudahkah Anda memahami perilaku konsumen Anda? Dan sudah tepatkah strategi pemasaran yang Anda susun?
Editor: Eko Adiwaluyo