Sebagai salah satu upaya dalam mengurangi emisi karbon, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) secara resmi meluncurkan program carbon footprint. Dengan nama “Towards Climate Positive Tourism through Decarbonization and Eco-tourism”, program ini diharapkan dapat membangun pariwisata berkelanjutan dan lebih berkualitas.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memaparkan, perubahan iklim telah menjadi isu penting bagi seluruh negara termasuk Indonesia. Dalam ketetapan Paris Agreement (2015), seluruh negara diwajibkan untuk berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dengan cara melaksanakan, mengkomunikasikan upaya, mitigasi, serta adaptasi secara nasional.
“Dari data Nature Climate Change tahun 2018, pariwisata dunia saat ini menyumbang 8 persen dari emisi global, dimana 49 persennya berasal dari jasa transportasi,” kata Menteri Sandiaga dikutip dari laman Kemenparekraf.
Program yang diluncurkan di Plataran Menjangan, Taman Nasional Bali Barat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian terhadap lingkungan dari para pemangku kepentingan wisata.
Kehadiran isu perubahan iklim dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, yang mana saat ini mencapai 80% dari total bencana yang terjadi di Indonesia. Hal ini tentunya akan memberikan dampak negatif bagi industri pariwisata. Sebab itu, langkah carbon offset calculator sangat diperlukan guna menghitung besaran emisi karbon yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan wisata.
“Perhitungan jejak karbon tersebut nantinya dikonversi menjadi nilai uang selanjutnya disalurkan untuk mendukung program positif seperti penanaman pohon, renewable energy, hingga pengembangan ekowisata,” kata Sandiaga.
Kegiatan program carbon footprint ini menjadi kolaborasi dengan berbagai pihak, yakni Plataran Indonesia, Wise Steps, Jejak.in, dan Indecon. Kementerian atau lembaga seperti Kemenkeu, Menkomarves, KLHK, KKP, Bappenas, Kemendagri, dan OJK turut berkontribusi dalam pelaksanaan ini.
Dengan adanya keterlibatan Pemerintah Daerah, program carbon footprint akan diterapkan melalui Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Tembudan Berseri di Berau, Pantai 3 Warna di Clungup Mangrove Conservation-Malang, Bukit Peramun di Belitung, dan Taman Wisata Mangrove Klawalu, di Sorong.
“Komitmen aksi dalam deklarasi tersebut diharapkan dapat mengantarkan Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) dan membangun masa depan kepariwisataan Indonesia yang lebih baik melalui pariwisata berkelanjutan,” tutur Sandiaga.
Editor: Ranto Rajagukguk