Pemerintah sudah meyakini bahwa koordinasi dan sinergi antara seluruh stakeholders dalam menerapkan strategi pemulihan ekonomi akan menciptakan pertumbuhan di kisaran 4,0-5,0% pada Triwulan I tahun 2022. Hal itu akan mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% di akhir 2022 nantinya.
“Pertumbuhan ekonomi sebesar 3,69% pada tahun 2021 didukung oleh perkembangan di beberapa sektor, khususnya sektor pertanian yang tumbuh 1,84%. Selain itu, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB juga cukup besar yaitu 13,28% tertinggi kedua setelah industri pengolahan sebesar 19,25%,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual pada saat me-launching Buku Pintar Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura pada Selasa (22/02/22) lalu.
Sektor pertanian mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan para petani karena didukung dari kontribusinya terhadap PDB yang cukup besar. Pemerintah juga turut berperan dalam mendorong inisiatif kolaborasi multistakeholders melalui pengembangan ekosistem agribisnis. Ekosistem efisien dan terintegrasi hulu-hilir berbasis teknologi terus dikembangkan agar daya saing komoditas pertanian dapat ditingkatkan dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau.
Dilansir dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Menteri Airlangga menjelaskan bahwa salah satu model yang telah diinisiasi dan berjalan baik adalah kemitraan closed loop agribisnis hortikultura yang mana melibatkan petani, koperasi, perbankan, off taker dan pelaku usaha dari hulu hingga hilir serta adanya pendampingan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan petani.
“Buku Pintar Closed Loop Agribisnis Hortikultura ini memberikan gambaran model kolaborasi multistakeholders yang terlibat dalam kemitraan. Berisi pula proses bisnis dalam membangun ekosistem agribisnis yang terintegrasi hulu hilir,” jelas Menteri Airlangga.
Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan dan pedoman bagi berbagai pihak dalam rangka implementasi dan percepatan replikasi kemitraan closed loop hortikultura di seluruh Indonesia.
Program kemitraan ini diharapkan bisa terus berlanjut dan didukung penuh oleh pemerintah daerah untuk ke depannya agar program kemitraan agribisnis bisa berjalan dengan baik dan sukses.
“Saya mengajak para kepala daerah dan pelaku usaha untuk melakukan perubahan dan terobosan cara yang lebih efisien untuk meningkatkan skala usaha, produktivitas, kualitas, dan nilai tambah komoditas pertanian melalui inisiatif kolaborasi dan kemitraan closed loop agribisnis yang saling menguntungkan. Sehingga, pertanian dapat semakin berkontribusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkas Airlangga.
Editor: Eko Adiwaluyo