Banyak kebijakan hadir sebagai upaya membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. Namun, tidak hanya peraturan yang diinisiasi untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi. Pemerintah juga menyiapkan sejumlah program demi memancing pertumbuhan ekonomi.
COVID-19 menyebabkan efek domino tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan tetapi juga sosial hingga ekonomi. Namun, dari keseluruhan sektor yang ada, ada beberapa skala prioritas, indikatornya adalah yang memiliki pengaruh pada hajat hidup orang banyak. Dua di antaranya adalah transportasi dan pariwisata.
“Keduanya memiliki hubungan, kami saat ini mendukung sektor pariwisata lewat penyediaan sarana transportasi yang mudah dijangkau masyarakat. Mulai dari sistem, anggaran, tarif, termasuk head way bagi kendaraan-kendaraan itu sendiri,” ujar Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi pada acara Government Roundtable yang digelar MarkPlus, Inc.
Melihat berbagai aspek tersebut, pemerintah pun menyiapkan berbagai skema untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan memperkuat konektivitas. Salah satunya hadir lewat program Buy The Service (BTS).
“Program ini merupakan pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum. Sistem ini dapat dibeli melalui lelang yang berbasis standar pelayanan minimal (SPM). Dan, implementasinya hadir pada Teman Bus,” ungkap Budi.
Teman Bus menjadi program pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi berbasis non tunai. Hal ini diyakini mampu membantu meningkatkan keselamatan dan keamanan serta kenyamanan mobilisasi masyarakat.
Teman Bus hadir dengan tarif yang terjangkau. Tidak hanya itu, program ini juga dilengkapi dengan aplikasi mobile yang memudahkan penumpang mendapatkan informasi rute, halte, dan jadwal keberangkatan bus.
Sepanjang tahun 2020, program ini sudah menjangkau lima kota yaitu Palembang, Solo, Medan, Yogyakarta dan Denpasar. Kementerian Perhubungan RI merencanakan penambahan layanan program BTS ini di lima kota lainnya pada tahun 2021.
“Kami berencana melakukan perluasan jangkauan program ini ke Bandung, Makassar, Banjarmasin, Surabaya, dan Banyumas. Harapannya pada tahun 2021, 10 kota sudah bisa menikmati layanan ini,” tutup Budi.
