Proses segmentasi membuat kita sadar bahwa setiap tipe pelanggan memiliki karakter dan kebiasaan masing-masing. Mulai dari cara menerima informasi, menimbang-nimbang, mengambil keputusan, membeli, sampai mengonsumsinya. Otomatis, pendekatan kita pun perlu disesuaikan pada setiap target segmen.
Mengutip isi buku “9 Jurus Jitu Pemasaran UKM WOW!” dijelaskan bahwa pendekatan ini mencakup cara memberikan informasi, cara berinteraksi, sampai cara melayani. Untuk setiap target pasar yang berbeda, bisa jadi kita perlu memakai cara yang berbeda.
Contohnya, kita adalah penjual roti yang cocok untuk sarapan. Untuk target konsumen pegawai kantoran, kita perlu menonjolkan sisi kepraktisan dalam membeli roti. Sementara itu, untuk ibu yang memiliki anak kecil, kita bisa menonjolkan roti dengan bentuk yang menarik dan kandungan gizi yang baik, supaya si anak tidak rewel saat sarapan.
Saat mengingat kembali perbedaan antara pembeli, pengambil keputusan, dan konsumen. Bisa jadi kita bukan mendekati pengambil keputusan, melainkan konsumen akhir. Hal ini sudah disadari banyak pengusaha yang berpengalaman. Misalnya McDonald’s pada segmen keluarga.
BACA JUGA: Segmentasi Pasar Penting dalam Strategi Pemasaran
Di sisi lain, sering kali promosi mereka bukan ditujukan pada Ayah atau Ibu sebagai pengambil keputusan, tapi pada anaknya. Mereka selalu membawa paket Happy Meal dengan mainan anak. Mainan ini yang menjadi daya tarik utama bagi anak. Begitu si anak menginginkan mainan, akan sulit bagi orang tua untuk menolak permintaan itu.
Adapun pengaplikasian bagi Anda yang akan memulai bisnis, tidak perlu serumit McDonald’s yang membuat produk sampingan khusus. Bisa jadi kita hanya perlu pendekatan yang tepat. Ambil contoh taplak meja.
Meskipun barang tersebut dikonsumsi oleh segmen keluarga, sebaiknya penawaean ini lebih ditujukan pada ibu sebagai “manajer” rumah tangga. Contoh lainnya bisa dengan pakaian laki-laki.
BACA JUGA: Mengenal Segmentasi, Atribut dan Variabelnya dalam Pemasaran
Bisa jadi, kita tidak hanya perlu mendekati calon pemakainya saja, tapi juga pasangannya. Pasalnya, tak jarang pendapat pasangannya berpengaruh besar pada keputusan pembelian konsumen laki-laki, walaupun mereka lah yang menggunakannya.
Jadi kesimpulannya, dalam proses segmentasi pasar, Anda harus mencoba pendekatan khusus pada target segmen yang dituju. Salah satunya adalah beda pelanggan maka akan beda pula pendekatannya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz