PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meraih predikat sebagai perusahaan terbesar di Indonesia dalam Forbes The Global 2000 Tahun 2023. Dengan predikat tersebut diprediksi meyakinkan investor untuk mengoleksi saham BRI yang hadir dengan kode BBRI.
Dikutip dari website BRI pada Senin (15/1/2024), disebut bahwa pemeringkatan majalah Forbes berisikan daftar 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan penjualan (sales), laba (profit), aset dan nilai pasar (market value). Dalam publikasi tersebut, terdapat beberapa perusahaan asal Indonesia dengan sebagian besar adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Perolehan terbaik didapatkan BRI dengan menjadi peringkat teratas di antara perusahaan-perusahaan di Indonesia. Secara global, BRI menempati peringkat terbaik yakni peringkat ke-307, meningkat dibandingkan pencapaian tahun lalu, yakni peringkat ke-349 dunia.
BACA JUGA: Catat Kinerja Cemerlang, BRI Raih 200 Penghargaan Sepanjang 2023
Predikat sebagai perusahaan terbesar di Indonesia tersebut menjadi salah satu faktor yang membuat investor menanti rilis kinerja BBRI setahun penuh (tahun 2024) dan diikuti dengan pengumuman dividen final. Terbukti, BBRI kembali mencatatkan rekor harga saham tertinggi setelah mengalami kenaikan mencapai lebih dari 20% sejak awal November 2023 lalu.
All time high kembali dicapai BBRI pada penutupan perdagangan hari Jumat (5/1/2024) dengan harga Rp 5.750 per saham dengan ditutup naik 0,88% dan kapitalisasi pasar Rp 871,46 triliun. Bahkan, pada perdagangan intraday, saham BBRI sempat menembus level Rp 5.850 per saham.
Terkait prospek dari saham perusahaan tersebut, Ciptadana Sekuritas merilis riset yang menggambarkan saham BRI mempunyai kinerja cerah pada 2024 dengan sejumlah catatan. BBRI dinilai akan menerima manfaat dari proyeksi penurunan suku bunga acuan pada 2024.
Tak ayal, BBRI mendapatkan rekomendasi buy dengan target harga Rp 6.250/\ per saham.
BACA JUGA: Jual 49% Saham Bandara Kertajati, Kemenhub Tawarkan ke Abu Dhabi
Kemudian, berdasarkan riset dari BRI Danareksa Sekuritas, pertumbuhan pendapatan pada 2024 akan memicu perlambatan sementara pada bank-bank besar termasuk BRI. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang lebih lambat, sejalan dengan tren yang terjadi pada tahun politik atau Pemilu 2024.
Victor Stefano, Analis BRI Danareksa Sekuritas mengatakan margin bunga bersih (net interest margin), cost to income ratio (CIR), dan cost of credit (CoC) bank akan tetap terkendali, serta kualitas aset yang sehat.
“Kami yakin bank-bank besar akan tetap memiliki posisi yang baik di pasar pada tahun ini,” kata Victor Stefano.
Optimisme juga dikemukakan Arjun Ajwani, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori yang menilai bank-bank besar masih memiliki prospek bagus karena fundamental yang kuat serta valuasi yang menarik (undervalued) atau fairvalued.
BACA JUGA: Bank Jago Hadirkan Layanan Rekening Transaksi Terbaru
“Prospek pada 2024 pun bagus karena secara historis kalau dilihat saat kampanye pemilu salah satu best performer adalah sektor keuangan yaitu perbankan,” ujar Arjun Ajwani.
Mengawali tahun 2024, Direktur Utama BRI Sunarso pun mengungkapkan optimismenya. Meskipun kondisi perekonomian dunia masih diliputi ketidakpastian, terutama akibat kondisi geopolitik.
“BRI memiliki optimisme yang besar untuk mengarungi iklim bisnis pada 2024, karena BRI memiliki fundamental yang kuat. Hal tersebut juga ditopang oleh stimulus fiskal yang diharapkan mampu meningkatkan purchasing power masyarakat, faktor pemilihan umum, serta manajemen risiko perbankan yang semakin baik karena telah berkali-kali menghadapi krisis. Di sisi lain BRI juga telah memiliki sumber pertumbuhan baru yakni holding ultra mikro,” kata Sunarso.
Editor: Ranto Rajagukguk