Tumbuhnya Kelas Menengah dan Prospek Bisnis Asuransi Jiwa di Jawa Timur
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan bahwa total pendapatan premi meningkat 17,2% menjadi Rp 195,72 triliun pada tahun 2017 (yoy). Pertumbuhan pendapatan industri asuransi jiwa tahun 2017 mencapai 4 kali lipat dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2017 yang mencapai 5,19%.
Kondisi ini salah satunya disebabkan oleh dua hal, yaitu kesadaran masyarakat yang makin meningkat terhadap kebutuhan asuransi dan semakin gencarnya upaya pelaku industri asuransi jiwa untuk mendekatkan diri ke pasar.
Iklim bisnis yang positif serta peningkatan pendapatan masyarakat menjadi salah satu alasan Zurich melakukan ekspansinya Jawa Timur, khususnya Surabaya. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat perekonomian pada triwulan IV 2017 tumbuh sebesar 5,72% (yoy).
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyebutkan, saat ini Jawa Timur sudah menjadi provinsi dengan masyarakat berpenghasilan menengah ke atas (middle-income) yang tahun 2017 pendapatan per kapita masyarakat Jawa Timur mencapai lebih dari US$ 4.030 atau setara Rp 51 juta lebih. Tahun 2018, angka ini diprediksi naik menjadi Rp 56 juta. Kenaikan pendapatan per kapita masyarakat merupakan salah satu pendorong ekonomi Jawa Timur dan berkontribusi pada pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi.
Upaya ekspansi Zurich ke daerah khususnya Jawa Timur juga merupakan inisiatif untuk mendukung misi pemerintah menggalakkan penetrasi keuangan nasional. Karena meskipun premi nasional meningkat, namun faktanya angka penetrasi masih berada di 2,99% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Riset OJK pada 2016 juga menunjukkan penggunaan asuransi di Indonesia baru mencapai 11,81%. OJK menargetkan, tingkat utilitas asuransi di Indonesia bisa mencapai 75% pada tahun 2020. Karenanya, Zurich menyadari pentingnya melakukan pendekatan baik dari segi jaringan, saluran distribusi dan varian produk ke masyarakat.
“Bisnis asuransi jiwa Zurich memiliki lebih dari empat ribu agen aktif di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Surabaya dan sekitarnya (Kediri, Malang, Sidoarjo) saat ini memiliki total 696 agen aktif atau 20 persen dari seluruh total agen Zurich,” jelas Joko Supriyanto, Principal Zurich Topas Life Surabaya.
Dengan melihat kontribusi penjualan, kinerja agen-agen Zurich di Jawa Timur bagi Joko sudah tidak diragukan lagi. Kantor keagenan dari Zurich akan menaungi lebih dari 139 agen dan pada akhir tahun 2018 menargetkan jumlah agen sebesar 422 agen.
Dengan memperkenalkan beragam produk-produk proteksi yang komprehensif, Zurich siap melayani pangsa pasar yang lebih luas termasuk kalangan mass market. Segmentasi mass market khususnya generasi milenial saat ini mendominasi lebih dari 50 persen dari total keseluruhan nasabah Zurich. Di kalangan ini, produk asuransi kesehatan masih menjadi salah satu produk yang paling tinggi peminatnya.
Editor: Sigit Kurniawan