Prudential Indonesia meluncurkan asuransi jiwa syariah PRUCinta. Produk ini menyasar pasar keluarga Indonesia dengan menawarkan jaminan ketahanan keuangan keluarga yang mengalami risiko meninggalnya kepala keluarga.
Dijelaskan oleh Nini Sumohandoyo, Sharia, Government Relation and Community Investment Director Prudential Indonesia di Jakarta, Selasa (03/03/2020) , produk PRUCinta menjadi cara Unit Usaha Syariah menghadirkan produk asuransi yang mudah dan dipahami semua orang. Peluncuran produk ini juga didorong dengan permintaan produk keuangan berbasis syariah yang terus meningkat.
“PRUCinta menjadi kanal kami untuk memperluar portofolio perlindungan berbasis syariah untuk semua. Dengan produk ini, nasabah mewariskan perlindungan yang lebih panjang jika keluarga harus menanggung risiko,” kata Nini.
Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), rata-rata masyarakat Indonesia memfokuskan pengelolaan keuangan unutk memenuhi kebutuhan harian. Hanya 1,5% masyarakat yang sengaja menyiapkan dana darurat. Keadaan ini tentu dapat melemahkan ketahanan keuangan keluarga ketika kehilangan sumber pendapatan. Dari data yang sama didapatkan bahwa tiga dari empat orang (72,1%) di Indonesia mengakui hanya mampu bertahan kurang dari tiga bulan ketika ditinggalkan tulang punggung keluarga.
“Untuk itulah kami menyarankan perlunya menyiapkan dana darurat bagi keluarga,” kata Himawan Purnama, Head of Product Development Prudential Indonesia.
PRUCinta memberikan manfaat santunan meninggal dunia dari Dana Tabarru (dana dari transaksi nirlaba) selama 20 tahun dengan pembayaran kontribusi 20 tahun. Produk ini menawarkan manfaat jatuh tempo seperti nilai tunai yang dimaksimalkan setara 100% kontribusi jika tidak ada klaim selama masa kepesertaan.
Lebih lanjut, PRUCinta yang menyasar keluarga ini memberikan santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebanyak 3x dan 4x jika insiden terjadi dalam periode enam minggu sejak tanggal 1 Ramadan menurut kalender pemerintah.
“Pastinya, sebagai produk asuransi dwiguna berbasis syariah, PRUCinta juga berperan sebagai kontributor di industri ekonomi syariah di Indonesia. Tentu kami mengharapkan tidak hanya produk yang digunakan, tapi masyarakat juga semakin terliterasi dengan berbagai solusi keuangan berbasis syariah,” tutup Nini.
Editor: Ramadhan Triwijanarko