PSN dan Indosat Ooredoo Segera Luncurkan Satelit Nusantara Dua

marketeers article
Concept of internet connection via satellite communication in outer space

PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah meluncurkan satelit Nusantara Satu pada tahun lalu. Satelit pertama yang berstatus sebagai statelit broadband tersebut berhasil mendistribusi akses layanan broadband ke seluruh Indonesia.

Dengan kemajuan teknologi dan permintaan penyediaan koneksi internet yang semakin baik. PSN kembali meluncurkan satelitnya. Bersama Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS), PSN meluncurkan satelit Nusantara Dua pada kuartal dua tahun 2020.

Bakal Satelit Nusantara Dua (Sumber: PSN)

“Keberhasilan satelit Nusantara Satu menggelitik kami untuk terus berinovasi. Tahun ini, kami akan meluncurkan satelit Nusantara Dua yang diharapkan dapat memperkuat posisi kelompok usaha PSN sebagai pemain utama di industri satelit Indonesia,” kata Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso.

Nusantara dua akan dioperasikan oleh PSNS. Satelit ini akan menggantikan satelit Palapa-D untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan layanan broadcasting di Indonesia.

Melihat kondisi yang tidak kondisif dengan adanya pandemi yang melanda dunia, Presiden Direktur PSNS Johanes Indri Prijatmodjo menegaskan bahwa pihaknya tetap akan meluncurkan satelit ini ke orbitnya. “Program ini merupakan rencana jangka panjang untuk meningkatkan pengalaman digital pelanggan di seluruh Indonesia,” katanya.

Bakal Satelit Nusantara Dua (Sumber; PSN)

Nusantara Dua diproduksi oleh China Great Wall Industry Corporation. Satelit ini memiliki berat 5.500 kg dan bobot roket peluncuran mencapai 425.800 kg. Kapasitas satelit ini meliputi 20×36 transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS. Satelit ini nantinya akan mengorbit posisi 113 derajat Bujur Timur dan mencakup wilayah pelayanan seluruh Indonesia, kawasan Asia Pasifik, hingga Australia.

“Peluncurkan satelit ini menjadi upaya Indosat Ooredoo untuk meningkatkan layanan telekomunikasi bagi pelanggan bisnis kami sekaligus menambah portofolio layanan Indosat Ooredoo Business,” jelas Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena.

Hal ini sejalan dengan strategi tiga tahun Indosat Ooredoo yang menjadikan B2B sebagai mesin pertumbuhan baru. Lebih lanjut, satelit Nusantara Dua memiliki masa hidup hingga 15 tahun. Satelit ini membawa teknologi yang sama dengan Nusantara Satu, yaitu Classic Fixed Satellite Service di C-band dan HTS di Ku-band.

“Dengan teknologi ini, kami memastikan bahwa satelit ini jadi lebih efisien, namun memilki nilai tambah pada keandalan tautan. Nantinya, satelit ini dapat dimanfaatkan untuk VSAT, broadcast, broadband, backbone, dan backhaul,” tutup Johanes.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related