Sektor pariwisata perlahan kembali bangkit. Ditunjukkan di sejumlah destinasi wisata domestik yang berhasil menjadi pilihan utama para pelancong untuk menghilangkan penat. Khususnya di tingkat desa dengan konsep desa wisata.
Melihat tren yang sedang terjadi, itu artinya desa wisata memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kemampuan ekonomi warga sekitar. Dengan demikian, para pelaku di sektor ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Dukungan, dari pemerintah maupun swasta, diharapkan tak hanya memberi dukungan dari sisi pendanaan. Namun, ikut terlibat sejak tahap awal untuk mengidentifikasi sumber daya desa untuk program desa wisata. Terlebih lagi desa wisata masih dalam tahap pengembangan kapabilitas dan daya tarik.
PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bekerja sama dengan Yayasan Rumah Kita Sidoarjo (YRKS) memberikan dukungan melalui pengembangan program desa wisata di beberapa desa Jawa Timur. Di antaranya, Desa Kendalbulur Tulungagung, Desa Penanggal Lumajang, Desa Sukosari Kidul Bondowoso dan Desa Cendono Pasuruan.
Pada praktiknya, Sampoerna dan YRKS terlibat penuh dalam program Klinik Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) 2021. Termasuk juga pengembangan desa wisata berbasis BUMDesa yang merupakan lanjutan dari program yang sama di tahun sebelumnya.
“Desa wisata telah menjadi sentra baru ekonomi masyarakat di masa pandemi. Optimalisasi potensi desa dalam program desa wisata ini menunjukkan adanya penyerapan tenaga kerja dengan pemberdayaan warga sekitar dan mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) sekitar. Hal tersebut secara langsung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal yang akhirnya turut mendorong pergerakan roda perekonomian,” ujar Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna.
Di program Klinik BUMDesa 2021 ini, para peserta pelatihan mendapatkan materi mengenai pembuatan rencana kerja, bisnis, tata kelola pengunjung, regulasi, dan legalitas. Selain itu ada pula pembekalan tentang standar cleanliness, health, safety, environment, sustainability (CHSE). Adanya CHSE mampu memberi ketenangan bagi para pelancong di tengah pandemi.
Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk mengembangkan kapasitas manajerial pengelolaan BUMDesa Wisata, inovasi produk, dan pemasaran berbasis digital. Lalu, memberdayakan UKM yang mendukung potensi wisata.
Pendampingan juga dilengkapi dengan promosi desa wisata, salah satunya melalui festival bertajuk Festival Wisata Desa. Pengelola program mempertemukan pelaku usaha dan para content creator di sosial media dengan serangkaian kegiatan dan produk unggulan seperti seni, budaya dan kuliner dari masing-masing desa. Kegiatan ini mengangkat tema #MajuBersamaDesa yang digunakan sebagai landasan untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi di desa.