Membicarakan Marketing Agency tidak hanya soal bagaimana sebuah kegiatan bisnis promosi dan ide dijalankan. Dengan pergerakan audiens yang semakin ke arah digital, perusahaan Marketing Agency harus memutar otak agar ide yang disampaikan sampai pada audiens yang tepat. Hal inilah yang mendorong rebranding yang dilakukan Razorfish menjadi Digitas.
Razorfish, agensi digital, teknologi dan ritel mengalami rebranding atas kolaborasi antara Pubicis Groupe, Leo Burnett, Saatchi & Saatchi dan Arcade. Agensi yang dikenal dengan pendekatan konsultasi perjalanan konsumen ini bertransformasi dengan memanfaatkan jaringan global Power of One milik Groupe.
Mengusung konsep The Connected Marketing Agency, Digitas akan memberikan brand akses ke berbagai keahlian di bidang kreatif, media, CRM, data, strategi, desain pengalaman, teknologi dan ritel offline, dan pengalaman perdagangan dan kanal di bawah satu atap.
“Peluncuran Digitas ndonesia merupakan peluang yang sangat baik untuk kami. Dengan visi dan ambisi Groupe untuk Indonesia, Digitas akan mendorong transformasi pemasaran dalam agenda Power of One. Yaitu penawaran pemahaman dan solusi unik untuk brand dalam memberikan pengalaman konsumen yang tidak terlupakan,” ujar Brian Capel, CEO Publicis Groupe Indonesia.
Sementara itu, Managing Director Digitas Jakarta Khalid Raheel mengatakan hadirnya Digitas di Indonesia akan memberikan transformasi di bidang pemasaran.
“Kami percaya bahwa pemahaman berbasis data tentang perilaku konsumen akan membantu brand untuk mendekatkan diri dengan konsumen. Kami ingin mengarahkan perjalanan konsumen mulai dari pencarian hingga ke rak melalui kekuatan data, serta mengarahkan offline ke online dan online ke offline,” jelas Khalid.
Hadirnya Digitas di Indonesia juga menjadi bentuk ekspansi Publicis Groupe ke pasar APAC. Selain Indonesia, Digitas juga hadir di Shanghai, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Dubai. Khalid mengatakan pihaknya akan melakukan penetrasi ke 13 pasar pada tahun 2019.
Editor: Sigit Kurniawan