Dunia agensi penuh dengan kompetisi. Tak jarang, beragam persoalan muncul apalagi ketika para pemain harus berkolaborasi menangani klien yang sama. Persoalan Profit and Loss Statement (P&L) pun kerap menjadi masalah. Ingin hadir sebagai solusi, Publicis One hadir di Indonesia sebagai atap bagi dunia creative agency.
Hadir di indonesia sejak 2017, Publicis One mencoba mensinergikan kekuatan dari beragam agensi ke dalam satu platform. CEO Publicis One Indonesia Brian Capel di Jakarta, Senin (26/02/2018) mengatakan melalui kolaborasi ini para klien dapat mewujudkan berbagai ide kreatif yang mereka inginkan.
“Kami ingin menjadi jembatan bagi para agensi melalui kolaborasi dalam satu atap. Dengan satu sistem P&L dan kepemimpinan tim, persoalan administrasi yang kerap terjadi dapat diselesaikan secara lebih efisien,” kata Brian.
Sejauh ini, Publicis One dikatakan Brian telah menaungi tujuh agensi, meliputi Leo Burnett, Publicis, Saatchi&Saatchi, Razorfish, Starcom, Zenith, dan Arcade. Dengan menggabungkan semua operasional seperti media, kreatif, public relations, digital, shopper, dan experiental dalam satu atap, Publicis One optimistis dapat mengamplifikasikan ide gila para klien.
Editor: Sigit Kurniawan