PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II melakukan pertemuan dengan Changi Airport Group untuk membahas akselerasi pemulihan di sektor penerbangan. Dari pertemuan tersebut, kedua operator bandara tengah menjajaki kerja sama strategis.
“AP II dan Changi Airport Group sebagai dua operator bandara terbesar di kawasan ASEAN, tengah mengeksplorasi kerja sama sehingga kami dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pemulihan penerbangan, baik itu di Indonesia maupun Asia Tenggara,” kata Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (3/8/2022).
Awaluddin juga menyampaikan perusahaan saat ini tengah mendorong pemulihan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak di bandara-bandara yang dikelola perseroan termasuk Bandara Soekarno-Hatta.
“Pemulihan penerbangan di bandara-bandara AP II berjalan dengan baik. Recovery rate di Bandara Soekarno-Hatta bahkan saat ini telah mencapai sekitar 82 persen, dengan kata lain lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82 persen dari 2019 saat belum ada pandemi,” ujarnya.
Dia menjelaskan perusahaan dan Changi Airport Group mengeksplorasi tiga aspek untuk dikerjasamakan. Pertama sinergi pengembangan pariwisata.
Perusahaan meminta kepada Changi Airport Group untuk menyediakan space khusus seperti digital banner dan media lainnya untuk mempromosikan lima destinasi superprioritas di Indonesia, yaitu Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara) dan Likupang (Sulawesi Utara).
“Kami berharap promosi destinasi super prioritas ini dapat mendukung sektor pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Penumpang internasional setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dapat melanjutkan perjalanan ke lima destinasi super prioritas,” ucapnya.
Kedua, Sinergi penerapan Airport Collaborative Decision Making (ACDM) antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi. Perusahaan telah menerapkan ACDM di Bandara Soekarno-Hatta sebagai sistem yang mewadahi kerja sama berbasis informasi secara real time dari seluruh stakeholder yakni operator bandara, maskapai, ground handling, air traffic services dan mitra pendukung lainnya.
“Sinergi ACDM antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi dapat membuat penerbangan rute Jakarta-Singapura semakin optimal dan efisien, yang berujung pada peningkatan layanan bagi para penumpang,” tuturnya.
Adapun saat ini rata-rata penerbangan di rute Jakarta-Singapura adalah 37 penerbangan (take off dan landing) dalam satu hari, dimana juga selama ini rute Jakarta-Singapura-Jakarta menjadi salah satu rute internasional tersibuk di dunia. Menindaklanjuti rencana sinergi ACDM ini, AP II dan Changi Airport Group akan membentuk tim bersama guna membahas penerapan ACDM.
Ketiga, optimalisasi penerbangan antara AP II dan Changi Airport Group bersama maskapai di dalam periode pemulihan ini, sesuai dengan regulasi yang berlaku, akan mendorong optimalisasi penerbangan di bandara-bandara AP II. Optimalisasi penerbangan salah satunya adalah mendorong kolaborasi operasional penerbangan, misalnya penumpang dari Singapura tujuan Jakarta dapat melanjutkan penerbangan ke bandara-bandara AP II lainnya dengan mudah.
“Pertemuan kedua antara AP II dan Changi Airport Group ini akan ditindaklanjuti dengan membentuk tim bersama di antara kedua operator bandara, sehingga tujuan mengakselerasi pemulihan penerbangan dapat tercapai,” tuturnya.