Pull marketing strategy adalah strategi yang banyak dilakukan oleh perusahaan untuk membangun sekelompok pelanggan yang memang loyal dengan produk mereka. Contoh penerapan pull marketing strategy yang sudah berhasil adalah ketika seseorang mencari air mineral, maka ia akan langsung mencari produk “X” yang memang sudah ia percaya meski mungkin sudah ada produk yang menjadi top of mind di pasar.
Pada era digital seperti saat ini, konsumen sudah pandai untuk mengedukasi dirinya sendiri dengan berbagai pengetahuan produk yang mereka butuhkan. Dengan begitu, Anda sebagai pemilik produk harus dapat memiliki strategi yang cermat untuk menggaet perhatian calon konsumen Anda.
Hal ini penting bagi Anda untuk dapat berdaya saing pada pasar persaingan ketat. Pull marketing mendorong brand Anda untuk dapat menjadi unik dan berbeda dari produk kebanyakan.
Untuk dapat memahami lebih dalam bagaimana pull marketing dapat membantu Anda menarik pelanggan, simak pembahasannya pada artikel berikut ini.
Apa yang dimaksud dengan pull marketing strategy?
Menurut Wrike, pull marketing strategy adalah strategi yang berfokus pada peningkatan jumlah konsumen yang ingin membeli suatu produk. Hal ini berguna untuk meyakinkan konsumen agar mereka ingin mencari produk tersebut di berbagai saluran penjualan.
Berbeda dengan push marketing yang berorientasi pada jangka pendek, pull marketing lebih berupaya untuk menciptakan loyalitas produk dan membuat pelanggan berniat melakukan repurchase. Dengan demikian, produk Anda akan memiliki hubungan yang kuat dengan pelanggan dalam jangka panjang.
Strategi periklanan yang Anda buat harus dapat membuat konsumen tertarik untuk membeli produk. Konsumen akan lebih bergairah dan memiliki minat tinggi atas value proposition produk yang Anda tawarkan.
BACA JUGA: Push Marketing: Populerkan Produk Baru yang Ingin Dirilis ke Pasar
Bahkan, Anda juga dapat mempromosikan produk sebelum produk Anda tersedia untuk dijual, bahkan permintaan dapat melebihi dari penawaran. Hal ini akan membuat Anda memiliki proyeksi penjualan yang jauh lebih baik.
Pull marketing lebih berfokus pada bagaimana produk Anda dapat menyelesaikan permasalahan konsumen dan menjangkau pasar-pasar yang potensial. Strategi ini jelas sangat dibutuhkan untuk produk yang benar-benar unik, menawarkan sesuatu yang baru, dan mencoba memasuki niche market yang sebelumnya belum terlayani pasar.
Ketika produk Anda sudah menjadi top-of-mind, maka word-of-mouth marketing akan berlaku dan produk Anda dapat menarik lebih banyak lagi calon konsumen potensial.
Contoh strategi pull marketing
Social media marketing
Masifnya perkembangan media sosial menjadikan saluran ini sebagai saluran yang potensial untuk menjangkau pelanggan yang memang akan jatuh cinta dengan produk Anda. Anda dapat menunjukkan value produk Anda dengan kemasan yang menarik melalui konten yang Anda sajikan.
Strategi social media marketing yang bisa Anda lakukan mulai dari pembuatan konten, jasa influencer, video marketing, product review, hingga melakukan viral marketing di media sosial jelas akan menarik banyak perhatian konsumen.
BACA JUGA: Buzz Marketing: Strategi Viralitas di Dunia Maya
Search Engine Optimization (SEO)
Strategi yang berfokus pada bagaimana Anda dapat menampilkan produk Anda di halaman web dengan urutan teratas. Hal ini membuat web Anda menjadi lebih berpotensi untuk dapat diklik oleh calon konsumen Anda.
SEO bekerja dengan menggiring calon konsumen Anda agar masuk ke halaman web melalui mesin pencarian dengan kata kunci tertentu yang relevan. Iklan yang ingin Anda sampaikan akan muncul di hadapan konsumen Anda secara organik sehingga menjadikan Anda beriklan dengan alami tanpa ada unsur hard-selling.
Blog
Saat ini artikel blog banyak digunakan dalam pull marketing untuk mengedukasi sekaligus mempromosikan produk Anda. Anda akan menyajikan bahan bacaan yang edukatif kepada audiens sehingga membuat audiens jauh lebih percaya dan mendapatkan informasi yang lebih lengkap sebelum mengambil keputusan untuk membeli.
Hal ini juga berkaitan dengan SEO yang mendorong artikel Anda agar secara organik muncul di mesin pencari Google. Semakin banyak artikel Anda dilihat oleh audiens, maka akan semakin tinggi tingkat brand awareness yang Anda dapatkan. Hal ini juga berpengaruh pada terciptanya brand image yang jauh lebih kuat.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai pull marketing strategy yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan brand loyalty. Anda tidak perlu memilih antara pull marketing maupun push marketing.
Anda dapat mengkombinasikan kedua strategi tersebut agar dapat bekerja lebih efektif. Dorong penjualan jangka pendek dengan push marketing dan bangun nilai produk agar pelanggan loyal dengan pull marketing.
Jangan lupa untuk mengintegrasikan antara pemasaran online dan offline melalui omnichannel marketing agar produk Anda dapat lebih mudah ditemui dan dijangkau oleh pasar.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
BACA JUGA: Jadikan Content Marketing sebagai Jembatan Merek Menuju Viral