Zhejiang Luyuan Vehicle, salah satu produsen otomotif di Cina resmi memasuki pasar Indonesia dalam upaya memperluas kehadiran di pasar motor listrik. Mereka telah menjalin kemitraan dengan PT Davigo Artha Luas untuk memperkuat posisinya dalam memasarkan kendaraan ramah lingkungan.
Kemitraan ini ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian yang berlangsung di ajang INAPA 2023, yang diadakan di JIEXpo Kemayoran pada Rabu (24/5/2023). Melalui kesepakatan ini, Davigo akan menjadi agen pemegang merek (APM) dan memiliki hak eksklusif untuk mendistribusikan motor listrik dari Luyuan di pasar Indonesia.
Daniel Yu, Direktur Pemasaran Internasional Zhejiang Luyuan Electric Vehicle menyampaikan kegembiraannya karena setelah 26 tahun perusahaan akhirnya dapat memasuki pasar motor listrik di Indonesia. Bersama dengan mitra bisnisnya, Davigo, Luyuan siap untuk menyediakan produk berkualitas kepada konsumen.
“Tahun ini adalah perayaan ke-10 pameran motor di Indonesia, sekaligus merayakan ke-26 tahun berdirinya Luyuan Electric Vehicle. Kami masih ingat betapa dahulunya Cina sebagai pelopor kendaraan listrik roda dua, mendampingi industri kendaraan listrik roda dua di seluruh dunia melewati berbagai tantangan selama 26 tahun terakhir,” kata Daniel Yu di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
BACA JUGA: Diler Davigo Bandung Diresmikan, Ekspansi Gapai Konsumen Daerah
Luyuan dan Davigo berkolaborasi untuk mempersembahkan produk yang sangat diminati oleh konsumen di Cina kepada konsumen Indonesia. Dalam acara ini, Luyuan memperlihatkan keunggulan dua motor listrik andalannya, yaitu MTB-R dan MKK2.
“Kami dengan bangga hadir di negara yang indah ini, Indonesia, dengan mitra kami Davigo, bergabung dengan perusahaan lokal Indonesia, dan menghadirkan produk yang dapat diandalkan untuk mendukung upaya penghijauan, kemudahan penggunaan, mobilitas yang ringan, serta dengan biaya yang lebih terjangkau,” ujarnya.
Motor listrik MTB-R hadir dengan baterai lithium berkapasitas 72V50Ah dan motor berkekuatan 3000 watt. Motor ini menawarkan performa yang tangguh dan cocok untuk petualangan di medan yang menantang. Sementara itu, tipe MKK2 menggunakan baterai graphene berkapasitas 72V23Ah dan didukung oleh motor berdaya 1000 watt.
Motor listrik ini menawarkan kinerja yang andal dan efisien untuk kebutuhan sehari-hari. CEO Davigo, Aryo Tejo Handoko menyebut kerja sama ini tidak hanya sebatas pemasaran, tetapi juga melibatkan pertukaran teknologi.
Pilihan Davigo dalam menjalin kerja sama dengan Luyuan didasarkan pada reputasi Luyuan sebagai pemimpin dalam teknologi motor listrik di Cina dan sebagai salah satu produsen terkemuka dalam industri tersebut.
BACA JUGA: Pameran Kendaraan Listrik, Indonesia Pimpin Perkembangan EV di ASEAN
“Luyuan merupakan perusahaan terkenal di Cina dalam produksi motor listrik, memiliki sejumlah paten teknologi terbaru. Dia berharap teknologi-teknologi ini akan menjadi keunggulan yang signifikan dan memberikan kenyamanan yang lebih bagi konsumen. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menghadirkan produk yang unggul dan teknologi yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan konsumen,” tutur Aryo.
Perlu diketahui bahwa Luyuan telah menjadi salah satu pionir dalam industri motor listrik di Cina sejak didirikan pada tanggal 3 Juli 1997. Saat ini, Luyuan telah mengembangkan lima unit bisnis manufaktur yang berfokus pada produksi sepeda motor listrik berkualitas.
Keberhasilan perusahaan ini terbukti melalui jaringan distribusinya yang luas, dengan lebih dari 11.000 diler yang tersebar di seluruh wilayah Cina. Tidak hanya itu, produk-produk Luyuan juga telah berhasil menembus pasar di lebih dari 80 negara di seluruh dunia, menjadikannya sebagai salah satu eksportir utama kendaraan listrik.
Dengan pencapaian yang mengesankan ini, total volume penjualan kendaraan motor listrik dengan sistem pendingin cair (liquid-cooled motor) dari Luyuan telah melampaui angka 6 juta unit secara global. Prestasi ini menunjukkan dedikasi Luyuan dalam menghasilkan kendaraan listrik yang inovatif, andal, dan berkualitas tinggi, serta komitmen mereka dalam mengembangkan pasar global untuk mobilitas berkelanjutan.
Editor: Ranto Rajagukguk