Putaran PHK Terbaru Lazada di Asia Tenggara, Ratusan Orang Terdampak

marketeers article
Lazada. (Sumber: Dok Lazada)

Lazada, platform e-commerce milik Alibaba memulai putaran Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terbarunya pada Rabu (3/1/2024). Hal itu mengemuka dalam sejumlah laporan media tentang adanya PHK di seluruh unit Asia Tenggara.

Dilansir dari CNBC, Kamis (4/1/2024), pekerja di seluruh negara Asia Tenggara dari semua tingkatan terdampak. Jumlah pekerja yang terdampak dikabarkan mencapai ratusan orang, dengan Singapura menjadi yang terbesar.

Juru bicara Lazada Singapura tidak mengonfirmasi adanya PHK pekerja. Akan tetapi, perusahaan tengah melakukan penyesuaian dari sisi tenaga kerja, dan bergerak agar lebih lincah dan efisien dalam cara kerja kerja untuk memenuhi kebutuhan bisnis masa depan.

BACA JUGA: Strategi Astra Otoparts Terapkan Omnichannel Marketing lewat Lazada

“Transformasi ini mengharuskan kami untuk mengevaluasi kembali kebutuhan tenaga kerja dan struktur operasional kami untuk memastikan Lazada memiliki posisi yang lebih baik untuk bisnis dan pekerja kami di masa depan,” kata perusahaan.

Asal tahu saja, Lazada beroperasi di negara-negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Menurut sumber CNBC, semua divisi termasuk komersial, ritel dan pemasaran akan terdampak PHK yang akan diimplementasikan pekan ini.

Sejumlah pekerja telah menerima undangan rapat dari perusahaan, tapi belum memperoleh detailnya. Lazada menjadi anak usaha Alibaba Group setelah raksasa teknologi asa Cina ini mengakuisisi perusahaan pada tahun 2016.

BACA JUGA: Dorong Transformasi Digital, Lazada Indonesia Gelar IDEC 2022

Perusahaan ini beroperasi di bawah Alibaba International Digital Commerce Group, yang juga meliputi AliExpress, Trendyol dan Daraz.

Persaingan yang memanas

Lazada menghadapi persaingan ketat dari pesaingnya, seperti Sea Limited’s Shopee dan TikTok Shop di wilayah tersebut. TikTok adalah aplikasi video pendek yang dimiliki oleh raksasa teknologi Cina, ByteDance.

Pada bulan Desember 2023, GoTo dan TikTok mengumumkan kemitraan yang mana bisnis Tokopedia dan TikTop Shop Indonesia akan digabungkan ke dalam entitas Tokopedia yang lebih besar. GoTo merupakan penggabungan usaha antara perusahaan transportasi online Gojek dan platform e-commerce Tokopedia.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, TikTok akan mengambil alih 75,01% saham dan menginvestasikan US$ 1,5 miliar ke dalam entitas itu secara bertahap. Perjanjian ini terjadi setelah Indonesia melarang e-commerce di platform media sosial pada bulan Oktober 2023 untuk melindungi pedagang lokal. Hal itu memaksa TikTok untuk menghentikan layanan e-commerce, TikTok Shop. 

BACA JUGA: Disebut Menkominfo Datanya Bocor, Ini Penjelasan Lazada

Adapun struktur manajemen Lazada telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir. Pada Juni 2022, CEO Lazada Group Chun Li digantikan oleh James Dong, yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Lazada Thailand dan Vietnam. 

Pada tahun 2020, Li mengambil alih peran itu dari Pierre Poignant, yang menggantikan Lucy Peng pada Desember 2018, hanya sembilan bulan setelah memegang kendali.

Tahun 2023 merupakan tahun yang penuh gejolak bagi perusahaan induknya, Alibaba, yang membatalkan rencana untuk memisahkan bisnis cloud-nya dan melakukan perombakan manajemen.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related