Keikutsertaan Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015, ke ajang Miss Universe 2015 memberikan harapan baru bagi Indonesia untuk unjuk gigi di kancah internasional. Pasalnya, ajang itu akan dimanfaatkan Anindya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia sebagai destinasi wisata dunia.
Menurutnya, manfaat pariwisata tidak hanya sebatas memberikan devisa negara bagi perekonomian, melainkan juga mampu menciptakan lingkungan yang asri. “Kalau masyarakat Indonesia paham pariwisata, mereka akan berusaha untuk menjaga wilayahnya masing-masing. Hal itu bisa dilakukan dari hal paling kecil, yaitu membuang sampah pada tempatnya,” katanya saat berbincang di Jakarta Marketing Week 2015, Senin (11/5/2015).
Anindya menekankan, saat ini dirinya tengah berfokus untuk mensyiarkan masyarakat sadar pariwisata. Jika ini digalakkan oleh berbagai pihak, pariwisata bukan hanya menjadi tugas Kementerian Pariwisata saja, tapi sudah menjadi tanggung jawab masyarakat itu sendiri, khususnya bagi sektor pariwisata daerah yang belum tergarap secara maksimal.
Di temui dalam acara yang sama, Nadine Chandrawinata, Puteri Indonesia 2005 mengatakan, jika ingin mengedukasi masyarakat soal pariwisata sejak dini melalui kurikulum sekolah, pastikan kurikulum itu disesuaikan dengan potensi dan budaya daerah setempat.
“Sebaiknya banyak daerah mencontoh Kabupaten Wakatobi yang mampu membangun pariwisatanya secara mandiri. Daerah harus mampu mengelola media sosial secara profesional agar mampu menyiarkan pesona wisatanya ke seluruh dunia dengan sangat menarik,” papar mantan Dutwa Ekowisata Wakatobi ini.
Sementara itu, Anindya berusaha untuk memperoleh penghargaan di ajang Miss Universe. Walau tak ada satupun wakil Indonesia yang pernah dimahkhotai ratu kecantikan sejagad itu, Anindya bilang Indonesia menjadi negara yang disegani oleh negara lain.
“Bagi kontestan Eropa dan Amerika Latin, Indonesia punya reputasi yang baik sebagai wakil Asia. Saingan kita (Indonesia) cuma satu, yaitu Filipina,” terang perempuan yang masih duduk di bangku kuliah semester akhir Universitas Diponogoro jurusan Planologi ini.
Ia mengakui, negara Amerika Latin seperti Venezuela sering memenangkan ajang Miss Universe karena banyak sekolah modeling beredar di sana. Bahkan, pendidikan modeling dan kepribadian sudah ditanamkan sejak dini di sana.
“Indonesia sudah mulai banyak sekolah modeling, namun belum ada satu sekolah yang khusus mencetak calon Putri indonesia yang berhak mengikuti Miss Universe. Namun, sekolah modeling saat ini sudah cukup membantu melahirkan bibit-bibit baru,” ujar perempuan yang pernah menjadi host Jejak Petualang ini.