Merasa bosan saat menjalin hubungan dengan seseorang dalam jangka waktu lama adalah hal yang manusiawi. Ini karena manusia memang punya kebutuhan bawaan akan menginginkan variasi dan mencoba sesuatu yang baru.
Di samping itu, Psychology Today menyebut perasaan jenuh dengan pasangan bisa jadi indikasi kalau Anda kurang fokus pada rencana dan pertumbuhan diri sendiri. Namun, bukan berarti Anda bisa langsung putus dengan pasangan.
Memutuskan hubungan hanya karena bosan agaknya bukanlah keputusan yang bijak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi rasa jenuh yang dirangkum dari berbagai sumber:
BACA JUGA: Pacaran Lama Tak Jamin Melulu ke Pelaminan, Ini Sebabnya
Komunikasikan dengan Pasangan
Jika perasaan bosanan melanda hubungan yang sedang dijalani, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah dengan mengomunikasikannya dengan pasangan. Jujurlah padanya tentang perasaan dan keinginan Anda saat ini, lalu cari solusinya bersama.
Ubah Pola Pikir
Seseorang biasanya akan melihat hal-hal yang kurang baik dari hubungan atau pasangannya meskipun itu sesuatu yang sepele. Untuk itu, cobalah pikirkan hal positif atau kelebihan yang dimiliki pasangan.
Ingat Kenangan Indah
Selain memikirkan kelebihan yang dimiliki pasangan, Anda juga bisa mengingat-ingat kembali kenangan indah saat bersamanya. Dengan mengingat masa-masa indah berdua, rasa cinta yang tadinya sempat memudar karena bosan pun dapat ‘hidup’ kembali.
BACA JUGA: Teman Nyatakan Perasaan, Apa yang Harus Dilakukan?
Ubah Rutinitas
Salah satu penyebab kebosanan dalam hubungan adalah rutinitas yang monoton. Untuk itu, jika Anda sedang merasa bosan dengan hubungan yang dijalani, cobalah mengubah rutinitas harian dengan melakukan hal-hal baru bersama pasangan.
Lakukan Me Time
Melakukan me time bukan menjadi tanda bahwa Anda harus putus dengan pasangan. Akan tetapi, kegiatan ini menjadi momen saat Anda bisa fokus pada diri sendiri dalam kurun waktu tertentu untuk ‘menemukan’ kembali tujuan hidup.
Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa bosan dalam hubungan alih-alih putus. Bila diperlukan, Anda juga bisa meminta bantuan tenaga profesional seperti psikolog. Semoga bermanfaat!
Editor: Ranto Rajagukguk