Perusahaan keamanan siber mencatat adanya serangan siber ke pengguna di Indonesia sebanyak 7 juta serangan. Laporan ancaman siber yang menyasar level individu hingga sektor kritikal terus mendapat perhatian di Indonesia.
Bahkan, baru-baru ini juga muncul pemberitaan terkait dugaan kebocoran ratusan juta data yang di dalamnya berisikan informasi rahasia dan konfidensial. Walaupun demikian, kejadian tersebut juga masih dalam proses penyelidikan.
Perkembangan tersebut sejalan dengan prediksi Kaspersky untuk tahun ini yang mana akan banyak terjadi kebocoran data yang menyasar baik dari sisi individual maupun enterprise. Dengan maraknya kebocoran data dan insiden dunia maya di dalam negeri, perusahaan keamanan dunia maya global telah merilis statistik ancaman siber terbaru untuk Indonesia pada kuartal kedua (Q2) tahun ini.
Data menunjukkan penurunan hingga 30% atas upaya serangan siber pada pengguna internet Indonesia dari periode April hingga Juni tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
BACA JUGA: Serangan Siber Makin Marak, Kaspersky Premium, Plus, dan Standard Dirilis
Menurut laporan Kaspersky terbaru, sebanyak 7.729.320 deteksi ancaman online berhasil diblokir selama periode April hingga Juni tahun ini. Ini adalah penurunan 30% dibandingkan dengan 11.083.474 deteksi pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami mendesak semua pengguna, baik perusahaan maupun individu, untuk bertindak dalam membangun pertahanan keamanan siber seiring banyaknya data dan aset pribadi mereka yang dilibatkan dalam seluruh aktivitas digital,” kata Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky dalam keterangannya, Senin (1/8/2023).
Secara keseluruhan, 21,7% pengguna telah menjadi sasaran ancaman online selama periode Q2 2023. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia di peringkat ke-96 dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.
BACA JUGA: Kaspersky Temukan Phising Kripto Baru, Targetkan Pengguna Seluruh Dunia
Penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer pengguna merupakan indikator yang sangat penting. Cacing (worms) dan virus file bertanggung jawab atas sebagian besar insiden tersebut.
Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh penyebaran malware melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, dan metode offline lainnya. Secara umum, sebanyak 28,3% pengguna di Indonesia menjadi sasaran ancaman lokal pada periode April hingga Juni 2023.
Produk Kaspersky mendeteksi sebanyak 13.015.667 insiden lokal pada komputer partisipan KSN di Indonesia. Angka ini menurun 3,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 13.533.656 deteksi. Data ini juga menempatkan Indonesia di posisi ke-66 secara global.
Editor: Ranto Rajagukguk