Perusahaan edu-tek Quipper menambah varian produk mereka dengan meluncurkan Quipper Campus. Berangkat dari data Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang menunjukkan rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia kategori usia 19-24 tahun (30%), Quipper Campus hadir menjembatani Perguruan Tinggi (PT) dan Pelajar dalam menemukan Universitas dan Jurusan yang tepat bagi para calon mahasiswa.
Aplikasi edukasi berbasis teknologi ini dikatakan Takuya Homma, Country Manager Quipper Indonesia di Jakarta, Jumat (25/08/2017) menyediakan akomodasi bagi para calon mahasiswa untuk menemukan jurusan sekaligus universitas yang tepat bagi mereka.
“Quipper Campus menyediakan informasi yang kredibel dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), meliputi informasi jumlah peminat, kapasitas mahasiswa yang diterima, biaya minimum per-semester, akreditasi, mata kuliah yang dipelajari, hingga jenjang karier,” jelas Takuya.
PR dan Marketing Manager Quipper Indonesia Tri Nurani menerangkan, untuk menggunakan aplikasi ini, pengguna hanya perlu melakukan pencarian pada aplikasi ini untuk menemukan deskripsi profil universitas yang diinginkan.
“Quipper akan bekerja sama dengan 1.100 guru Bimbingan Konseling (BK) di Indonesia untuk memfasilitasi siswa/i dalam mengikuti tes minat dan bakat untuk menemukan jurusan, fakultas, dan PT yang sesuai dengan mereka. Nantinya, siswa/i tersebut akan memeroleh follow up langsung dari kampus yang bersangkutan,” terang Tri.
Memiliki misi Distributor of Wisdom, Quipper mendapat dukungan penuh dari pemerintah. “Pada tahun 2045, pemerintah menargetkan APK berada pada persentase 75%. Untuk mencapai target, kami harus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai program, termasuk dengan Quipper,” terang Illah Saillah, Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah lll Jakarta.
Selain Quipper Campus, Quipper juga menghadirkan Quipper School, Quipper Video, Quipper Try Out, dan Quipper Con. Quipper menargetkan, Quipper Campus Indonesia akan siap digunakan pada Januari 2018 dengan melibatkan 500 PTS dan PTN di seluruh Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan