Qverse Bidik Lonjakan Pertumbuhan Bisnis 3 Kali Lipat di 2025

Qverse menargetkan pertumbuhan bisnis hingga tiga kali lipat pada 2025, seiring meningkatnya kebutuhan pendanaan fleksibel bagi perusahaan rintisan. Platform pendanaan ini optimistis ekspansi bisa dicapai dengan mengedepankan strategi pertumbuhan berkelanjutan, yang fokus pada profitabilitas dan pengelolaan risiko.
Qverse sendiri adalah perusahaan penyedia pendanaan yang menargetkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) di Indonesia. Qverse didirikan pada tahun 2021 dan berkomitmen untuk memberdayakan UKM melalui skema serta pengaturan pendanaan produktif yang diklaim fleksibel dan cepat.
Meski tidak mengatakan secara gamblang berapa nilai pertumbuhan pendanaan tersebut, Teuku Al Hafidh, Direktur Qverse menyebut target pertumbuhan dua hingga tiga kali lipat masih realistis di tengah dinamika industri yang terus berkembang.
BACA JUGA: Tumbuhkan Bisnis UKM, TikTok Indonesia Salurkan Kredit Iklan US$ 940 Ribu
Menurut Hafidh, perusahaannya memilih pendekatan yang konservatif dibandingkan startup yang mengejar pertumbuhan agresif. Ia menilai strategi tersebut lebih sesuai dengan kondisi pasar dan memastikan ekspansi bisnis tetap terkendali.
“Target 2025 pasti ingin tumbuh dibandingkan 2024. Mungkin dari kami sendiri incar 2 hingga 3 kali pertumbuhan. Kalau dibandingkan startup, mungkin ini lebih konservatif, tapi kami merasa target ini cukup realistis dan kami optimistis mencapainya,” kata Hafidh saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/2/2025).
Gena Bijaksana, CEO Qverse menegaskan, perusahaan berupaya menjadi mitra pertumbuhan, yang mendorong bisnis dan pendiri untuk mengutamakan keberlanjutan. Ia menilai orientasi pertumbuhan yang mengabaikan profitabilitas, sudah tidak relevan di era saat ini.
Gena menjelaskan, strategi ekspansi kini harus disertai pengelolaan pengeluaran yang wajar, dan penggunaan pendanaan yang sesuai kebutuhan. Dengan begitu, perusahaan dapat tumbuh tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.
“Mindset growth at all cost sudah tidak lagi relevan di masa sekarang. Kini pendiri dan bisnis harus memiliki strategi untuk mencapai pertumbuhan dengan profit yang sehat, pengeluaran yang rasional, serta penggunaan pendanaan dengan basis fundamental bisnis yang kuat,” ujar Gena.
Anggara Pradipta, Head of Investor Relations Qverse menambahkan, perusahaan menerapkan prinsip Profit, Prudence, and Promising fundamentals (3P) dalam pengelolaan bisnis. Pendekatan ini diterapkan untuk memastikan mitra bisnis dapat berkembang secara optimal.
BACA JUGA: WhatsApp Bakal Rilis Fitur Tautan Profil Media Sosial, Mirip Akun Bisnis!
Dalam operasionalnya, Qverse menjalankan pemantauan pertumbuhan bisnis portofolio secara berkala guna mengantisipasi potensi risiko lebih dini. Evaluasi ini bertujuan menjaga stabilitas operasional sekaligus membuka peluang ekspansi yang lebih baik.
“Model pendanaan alternatif melalui Venture Debt menjadi solusi strategis untuk mendukung ekspansi bisnis, terutama bagi perusahaan yang mengutamakan fundamental kuat. Opsi ini memungkinkan bisnis mendapatkan modal tanpa mengurangi porsi kepemilikan pendiri,” tuturnya.
Editor: Bernadinus Adi Pramudita