Ragam Brand Acitivism The Body Shop, 30 Tahun Berinovasi di Indonesia
The Body Shop merayakan eksistensi mereka selama 30 tahun di Indonesia. Sepanjang kehadirannya di Tanah Air, merek perawatan diri ini tidak hanya fokus pada bisnis mereka saja tetapi juga bagaimana mereka mampu memberikan dampak khususnya bagi bumi dan makhluk hidup.
Hal tersebut tercermin dari berbagai hal yang mereka lakukan dengan melibatkan konsumen, komunitas, dan juga berbagai elemen masyarakat yang membuahkan berbagai pengaruh positif. The Body Shop terus berupaya memberikan inovasi untuk mengajak pasangannya untuk bisa membawa perubahan dimulai dari aksi kecil.
“Dalam perjalanan 30 tahun di Indonesia, kami berusaha membawa perubahan positif dalam isu perempuan, sosial, dan lingkungan. Kami mengambil inspirasi dari alam serta memproduksi berbagai produk secara etis dan berkelanjutan.” tutur Nimas Chrisensia, Senior Campaign Management The Body Shop Indonesia.
Ia melanjutkan The Body Shop terus berusaha melakukan langkah nyata yang mendukung perubahan positif. Komitmen mereka tersebut diwujudkan dengan beberapa program di antaranya Bring Back Our Bottle (BBOB), Change-making Beauty Store, dan kampanye Be Seen Be Heard.
BBOB merupakan salah satu unggulan dari The Body Shop. Perusahaan mengajak konsumen untuk mengembalikan kemasan plastik dari produk yang telah mereka pakai. Sejak tahun 2008, perusahaan BBOB mengklaim telah mengurangi 9 juta sampah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Satu dari lima botol produk kami kembali. Ini artinya sekitar 20% kemasan tersebut kembali kepada kami dan bisa kami olah kembali bersama mitra menjadi produk-produk yang memiliki nilai jual dan estetik. Inilah circular economy,” ujar Suzy Hutomo, Executive Chairperson dan Owner The Body Shop Indonesia pada peluncuran konsep gerai baru di Mal Kota Kasablanka, Mei lalu.
Permasalahan lingkungan sudah jadi isu yang banyak dibicarakan. Berbagai upaya juga sudah didorong untuk menanggulanginya. Namun, masih saja ada pertanyaan langkah apa yang belum dilakukan masyarakat. Sebab itu, The Body Shop juga berinovasi, salah satunya dengan menghadirkan kebiasaan baru bagi konsumen dengan memperkenalkan Refill Station.
“Kami semakin menyadari bahwa penting untuk mengambil peran aktif dalam menjadi solusi atas isu polusi plastik. Sebab itu, The Body Shop Indonesia ingin terus mengedukasi dan juga melakukan kolaborasi serta langkah-langkah inovatif untuk mengatasi isu ini. Beberapa di antaranya dengan menghadirkan refill station,” ujar Suzy.
Baru-baru ini, perusahaan juga memperkenalkan Change-making Beauty Store sebuah konsep gerai terbaru yang hampir 100% materialnya terbuat dari bahan-bahan yang berkelanjutan. Dalam pembangunannya, perusahaan juga berkolaborasi dengan social impact business partners yang memiliki visi-misi yang sama tentang sampah dan sustainability.
Memahami pentingnya peran dari generasi muda, merek gaya hidup ini juga mengajak konsumen untuk ikut bersuara dalam isu perubahan iklim dalam kampanye Be Seen Be Heard. Melalui kampanye ini, The Body Shop mengajak generasi muda untuk aktif menjadi change maker untuk memastikan masa depan planet ini.
Dari inisiatif-inisiatif yang dihadirkan selama ini, The Body Shop ingin meyakinkan setiap orang bahwa mereka bisa membawa perubahan walaupun dengan hanya melakukan hal-hal kecil.
Editor: Ranto Rajagukguk