Saat ini, merek perlu memiliki mindset yang seimbang antara efektivitas dan efisiensi. Maksudnya, mereka harus fokus pada pencapaian hasil yang optimal (efektivitas) sambil memastikan penggunaan sumber daya secara bijak dan hemat (efisiensi). Salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan mindset ini adalahPepsiCo.
Harjyot Singh, Media Sector Lead for APAC PepsiCo menyampaikan bahwa pengukuran sangat penting. Banyak merek sering salah dalam hal pengukuran, terutama merek business to consumer (B2C) yang terlalu fokus pada bottom funnel dan mengabaikan inisiatif brand building. Sebaliknya, merek fast moving consumer goods (FMCG) sering kali hanya fokus pada brand building.
BACA JUGA: Brand Building: Tujuan dan Cara Membangun Kesan Brand yang Premium
“Sebab itu, sangat penting untuk menemukan keseimbangan yang tepat dengan dukungan pengukuran yang akurat. Pendekatan berbasis data adalah pembelajaran pertama yang sangat diandalkan oleh PepsiCo, dan hal ini sangat disarankan untuk diadopsi oleh merek,” ujarnya dalam acara Southeast Asia Press Day, Selasa (9/7).
Inisiatif kedua yang sangat penting di PepsiCo adalah pergeseran dari pendekatan “marketing jobs to be done” yang bersifat inside-out menjadi “human jobs to be done” yang lebih human-centric.
Ini berarti fokus pada apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen dan bagaimana merek bisa menyelesaikan masalah atau kebutuhan tersebut melalui komunikasi yang relevan. Pergeseran ini membantu konsumen merasa lebih terhubung dan relevan dengan merek.
“Pendekatan ini mengharuskan merek untuk berpikir dari sudut pandang luar ke dalam (outside-in) dan berfokus pada pekerjaan manusia yang harus diselesaikan, bukan hanya tugas pemasaran internal. Ini adalah dua inisiatif besar yang membantu PepsiCo tetap relevan dan berada di depan konsumen,” kata Harjyot.
BACA JUGA: Mengatasi Quiet Quitting Konsumen dengan Brand Building
Personalisasi juga sangat penting bagi PepsiCo. Merek ini telah bergerak menjauh dari kampanye besar-besaran. Kampanye terbaru yang diluncurkan di sebagian besar negara Asia Tenggara dengan girlgroup Korea Selatan, BABYMONSTER.
Kampanye ini menunjukkan jenis konten yang relevan bagi konsumen mereka, khususnya bagi penggemar BABYMONSTER dan Gen Z. Konten yang relevan dan personal ini membantu merek tetap relevan dan menarik bagi audiens target mereka.
Ketiga inisiatif tersebut, yakni pengukuran berbasis data, pendekatan human-centric, dan personalisasi adalah elemen kunci yang membuat PepsiCo berpikir berbeda tentang pemasaran dan media.
“Merek-merek dapat mengambil langkah-langkah ini untuk menciptakan pendekatan yang lebih holistik dan berbasis data, yang pada akhirnya akan membuat industri ini lebih efisien dan efektif dalam mencapai tujuan mereka,” tuturnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz