Cina telah lama dikenal dengan kemampuan manufaktur dan inovasi teknologi yang luar biasa. Akan tetapi, perjalanan ekspansi merek-merek asal Cina ke pasar global, khususnya di Indonesia bukan hanya karena kekuatan ekonomi.
Terdapat beberapa strategi yang cukup matang dilakukan oleh para pelaku usaha asal Tiongkok untuk bisa masuk ke pasar Indonesia.
Dalam sesi Global Development Forum for Enterprise bersama Phoenix TV dan Kotler Marketing Group (KMG) China pada rangkaian acara MarkPlus Conference 2025: Reimagining Marketing fo The Next Indonesia, sejumlah pemimpin bisnis asal Tiongkok membeberkan strateginya untuk masuk ke Indonesia.
1. Mempelajari pasar lokal
Alen Wang selaku Executive Secretary General of China Chamber of Commerce in Indonesia sekaligus Director of PT China Telecom Indonesia mengungkapkan salah satu langkah awal sebelum memasuki pasar Indonesia adalah memahami pasar lokal.
BACA JUGA Hypefast Beberkan Kunci untuk Merek Lokal Hadapi Dominasi China
“Salah satu langkah awal untuk masuk ke pasar Indonesia adalah memahami kebudayaan, kebiasaan, dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat lokal,” kata Alen Wang dalam gelaran acara yang berlangsung di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Alen Wang tak memungkiri jika proses ini akan memakan waktu yang cukup lama. Akan tetapi, proses adaptasi ini tidak hanya dapat membuat produk menjadi lebih menarik, tetapi juga dapat menciptakan keterikatan dengan konsumen lokal.
2. Adaptasi budaya
Selain memahami gaya hidup masyarakatnya, Kelvin Chia selaku Vice President of FDI UOB Indonesia menekankan pentingnya menghormati nilai-nilai budaya lokal.
“Saat masuk ke pasar Indonesia, kita harus menghormati nilai-nilai budaya lokal, termasuk masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, seperti waktu istirahat selama bulan Ramadan atau kebutuhan masyarakat untuk produk halal, menjadi fokus utama,” ujar Kelvin dalam kesempatan yang sama.
BACA JUGA Lonjakan Penjualan Mobil Listrik Aito Huawei di China
3. Inovasi produk
Dalam prosesnya, setelah memahami budaya dan kebiasaan masyarakat, perusahaan Tiongkok pun berfokus pada pengembangan produk dengan teknologi terkini sehingga dapat diterima oleh pasar global.
Pendekatan ini dinilai penting untuk memastikan bahwa produk yang ditawarkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia, bukan hanya sekadar menawarkan harga yang terjangkau.
Dalam kesempatan yang sama, Ethan Wu selaku CEO PT Gree Electric Appliance Indonesia pun tak menampik ada begitu banyak tantangan lainnya saat masuk ke pasar Indonesia. Sebut saja seperti volatilitas rupiah, logistik yang rumit, dan persaingan yang makin ketat.
“Akan tetapi, kami tetap optimis terhadap pasar Indonesia, karena populasinya cukup besar yang didominasi oleh generasi muda, serta memiliki budaya yang cukup konsumtif, serta ekonominya yang terbilang stabil,” kata Ethan Wu.
Editor: Ranto Rajagukguk