Sebagai perusahaan teknologi yang menjadi wadah bagi para kreator, BintanGO telah memiliki hampir semua yang dibutuhkan konten kreator Indonesia untuk memonetisasi konten mereka. Belum lama ini, perusahaan rintisan yang berbasis di Jakarta ini berhasil mengumpulkan pendanaan awal senilai US$ 2,1 juta atau sekitar Rp 30 miliar. Pendanaan awal ini dipimpin oleh oleh Investible, eWTP Technology and Innovation Fund dengan partisipasi dari Farquhar, Plug and Play, Aksara, Redbadge Pacific, Moonshot Ventures, Mulia Sky Capital, dan United Creative. Investasi ini akan digunakan platform untuk mendukung para kreator dan influencer.
CEO BintanGO Jason Lee mengungkapkan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi oleh kreator Indonesia adalah pengelolaan berbagai sumber pendapatan, membuat invoice, serta pembayaran. Di Indonesia, mereka termasuk dalam pekerja informal, sehingga sulit mendapatkan pembiayaan dan kredit dari lembaga keuangan.
“Ada sedikit atau tidak ada infrastruktur digital untuk kreator di Indonesia. Tujuan kami adalah membantu pembuat konten mengelola setiap aspek itu,” jelas Jason dikutip dari Forbes.
Dalam implementasinya, platform BintanGO menawarkan dukungan di dua area spesifik untuk para kreator. Pertama, perusahaan bertujuan untuk membantu pembuat konten mendapatkan peluang baru dalam meningkatkan pendapatan mereka.
Merek dapat mengiklankan tugas tertentu di platform sehingga kreator lebih mudah untuk mencari sumber pekerjaan yang relevan. Merek yang masuk juga dapat meminta platform untuk menyaring basis datanya guna membantu menemukan kreator dengan keterampilan, pengalaman, atau jangkauan pemirsa tertentu.
Kedua, BintanGO akan membantu praktik menjalankan bisnis kreator melalui seperangkat alat yang memudahkan. Hal ini membuat kreator mengeluarkan faktur untuk pekerjaan mereka dan mengumpulkan pembayaran dengan lebih mudah.
Dengan begitu, sumber daya seperti grup Telegram dan sesi wawancara memberikan kesempatan pada kreator untuk berbagai pengalaman serta saling belajar dari satu sama lain. “Kami ingin membuat komunitas pembuat konten,” imbuh Jason.
Co-Founder dan SVP Commercial BintanGO Oktorika Mandasari turut menyatakan bahwa ia sangat tertarik dengan profil orang-orang yang mendaftar. Mayoritas kreator di platform ini adalah wanita dan 70% berusia di bawah 30 tahun.
“Ini adalah orang-orang yang mencari nafkah dari melakukan sesuatu yang mereka sukai. Kami membantu memberdayakan generasi wirausahawan baru,” tutur Oktorika.
Kondisi ini pun senada dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia yang memberikan rute penting untuk memasarkan sebuah merek. Namun begitu, menemukan kreator terbaik untuk bekerja sama dapat menjadi tantangan. Dari sini, BintanGO memberikan peluang bagi merek melalui penyediaan sumber daya pusat untuk dimanfaatkan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz