Perusahaan rintisan budidaya unggas Chickin mengumumkan berhasil mendapatkan pendanaan awal (seed funding) dengan nominal yang tidak disebutkan. Pendanaan yang didapatkan oleh Chickin dipimpin oleh East Ventures dan diikuti oleh partisipasi dari investor lain.
Chickin akan mengalokasikan suntikan dana tersebut untuk berfokus pada peningkatan pertumbuhan, sumber daya manusia, teknologi serta akuisisi mitra. Selain itu, pendanaan ini juga akan digunakan untuk melakukan pemberdayaan pada peternak mitra.
“Kami memiliki tujuan untuk menciptakan ketahanan pangan dalam konsumsi ayam broiler di Indonesia. Pendanaan ini dapat mempercepat misi Chickin untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kami juga dapat melakukan upaya untuk memastikan kualitas dan tingkat produksi yang lebih maksimal,” ungkap Ahmad Syaifullah, Co-Founder & Chief Technology Officer Chickin dalam keterangan tertulisnya.
Didirikan pada tahun 2020, Chickin berupaya mendemokratisasikan industri perunggasan yang terintegrasi dengan teknologi internet of things (IoT). Chickin juga berupaya menyediakan pembiayaan dalam input peternakan serta saluran untuk menjual ayam berkualitas tinggi kepada pelanggan business-to-business (B2B) melalui transparansi data (pencocokan pasokan dan permintaan)
Upaya tersebut diwujudkan dalam sebuah solusi teknologi berupa software berbasis cloud yang dihadirkan untuk para peternak. Teknologi ini memungkinkan peternak melakukan manajemen budidaya dengan dashboard monitoring, transparansi pengawasan ternak, dan alat manajemen kandang.
Selain itu, Chickin juga memproduksi hardware dengan integrasi IoT yang dapat menciptakan FCR (Food conversion ratio) yang lebih optimal. Hardware tersebut memungkinkan penyesuaian dan pengaturan iklim yang sesuai dengan ayam ternak untuk meningkatkan produktivitas.
“Semua alat ini diciptakan seefisien mungkin, terjangkau oleh para peternak, dan mudah digunakan,” tambah Ahmad.
Saat ini, Chickin telah memberikan dampak pada ribuan peternak dan telah mengakuisisi lebih dari 150 lokasi peternakan dengan kapasitas lebih dari 2,6 juta ayam ternak. Chickin juga telah memiliki lebih dari 200 klien yang terdiri dari berbagai merek food and beverage (F&B), food catering hingga food processing. Capaian tersebut membuat Chickin telah mengalami pertumbuhan pendapatan lebih dari 50 kali lipat dalam satu tahun terakhir.
“Dengan misi dan solusi yang Chickin hadirkan diharapkan dapat membawa peluang ekonomi yang lebih besar bagi para peternak ayam Indonesia,” tutur Ahmad.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz