Raih Seed Funding, BukuWarung Siap Ekspansi Pasar

marketeers article

BukuWarung, mendapatkan seed funding dalam ronde pendanaan yang dipimpin oleh East Ventures dengan nilai yang tidak dipublikaskan.  Investor lain yang terlibat dalam ronde pendanaan tersebut adalah AC Ventures (dulu Agaeti Ventures, Convergence Ventures), Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna dengan partisipasi oleh angel investors dari Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit, Rapyd, Alterra, Zen Rooms, dan lainnya.

BukuWarung adalah perusahaan penyedia aplikasi pembukuan untuk UMKM yang berdiri pada akhir tahun 2019. Pendirinya adalah Abhinay Peddisetty dan Chinmay Chauhan yang memiliki rekam jejak panjang di industri teknologi dengan pengalaman bekerja membangun dan mengembangkan produk dan pendapatan di berbagai startup.

“Misi kami adalah mendukung pemilik warung ini dengan teknologi sehingga mereka bisa mengelola bisnis mereka dengan efisien. Kasbon (utang piutang) mencakup 80% dari bisnis mereka. Ini alasan kami berfokus kepada produk pembukuan digital. Modal segar tersebut untuk memperkuat posisi di pasar Indonesia dan mengembangkan tim di Jakarta dengan merekrut talenta baru di bidang engineering, poduk, desain, pertumbuhan, dan kemitraan,” kata Co-founder Buku Warung Abhinay Peddisetty.

Abhinay menambahkan dalam beberapa bulan pertama BukuWarung menikmati momentum pertumbuhan yang kuat. Namun, angka itu belum mencapai 1% dari 60 juta pemilik warung di Indonesia, yang hampir seluruhnya bergantung pada metode pencatatan tradisional atau tidak melakukan pembukuan sama sekali. Para pemilik warung ini tidak bisa memantau aliran kas dan utang piutang mereka ke pelanggan dan pemasok.  

Co-founder BukuWarung Chinmay Chauhan menambahkan produk yang paling bermanfaat bagi UMKM adalah produk yang simpel. Fitur-fitur yang ditawarkan membuat penggunaan aplikasi (engagement) BukuWarung naik 500% dalam 2 bulan terakhir.

“Kami juga akan meluncurkan fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pemilik warung untuk mengirimkan ke pelanggan mereka, tautan (link) pembayaran dengan dompet digital dan metode lainnya. Ini adalah upaya kami untuk membantu mereka mengurangi kontak langsung di tengah ancaman wabah COVID-19,” kata Chinmay.

Sekarang ini, mayoritas pemilik warung pengguna BukuWarung berlokasi di kota tier 2 dan tier 3. Dengan menggunakan aplikasi BukuWarung, mereka menerima pembayaran piutang tiga kali lebih cepat dan merasakan dampak dari fitur pengingat pembayaran terhadap arus kas bisnis mereka. Pedagang juga bisa menghemat waktu dan pengeluaran dengan besaran rata-rata Rp 110.000 yang biasanya dihabiskan untuk pembukuan manual menggunakan buku besar, alat tulis, dan kalkulator. 

 Willson Cuaca, Co-founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan eksekusi yang cepat dan fokus membuat BukuWarung mencatatkan pertumbuhan traction dan engagement yang pesat. Sehingga, menjadikan mereka salah satu pemain utama di industri ini.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Kami yakin gelombang startup inovatif berikutnya akan muncul dari upaya mendorong digitalisasi di segmen UMKM. Oleh karena itu, kami tidak hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk memutuskan menjadi mitra BukuWarung,” tambah Wilson.

    Related