Brand TV asal China TCL terus melakukan ekspansi ke berbagai negara. Pasar Indonesia pun menjadi salah satu tempat mereka berbisnis. Di Indonesia, brand yang mengklaim diri sebagai brand TV nomor satu di Amerika Serikat ini tengah memperkuat kanal penjualan, khususnya di ranah online.
Laporan terakhirnya pada tahun 2018, bisnis TCL telah mencakup lebih dari 80 pasar di seluruh dunia dengan 28 pusat riset dan pengembangan dan 22 fasilitas manufaktur. Jika melihat laporan lembaga riset global IHS, TCL masuk dalam peringkat tiga merek TV teratas dunia pada tahun 2017 dalam hal volume pengiriman global, di bawah Samsung dan LG Electronics.
“Di pasar AS, brand kami telah bergerak dari posisi nomor dua menjadi pemimpin pasar TV kategori 4K, 2K dan Smart TV di AS tahun lalu,” klaim Sales Director TCL Indonesia Steven Zhao (13/05/2019).
Di Indonesia, diakui TCL masih mencari eksistensi. Stigma negatif soal produk China pun masih dirasakan ada di benak konsumen Indonesia dan menjadi tantangan bagi TCL. “Kami pun terus menjawab stigma tersebut dengan kualitas produk dan layanan purna jual,” ujar Ilham Rakhman Hakim selaku E-commerce specialist TCL Indonesia.
Untuk jaringan penjualan, Ilham mengatakan TCL telah memiliki titik penjualan di seluruh Pulau Jawa, sebagian Sumatera dan Kalimantan. Kanal penjualan seperti modern market seperti Giant dan Carrefour dan tradisional market menjadi penyumbang penjualan terbesar mereka.
“Untuk kanal online, kami terus membangun kanal ini. Sejauh ini, kanal online telah berkontribusi sebanyak 6% dari total penjualan. Kami targetkan, tahun ini bisa tumbuh lebih dari 10%,” lanjut Ilham.
Salah satu partner penjualan online TCL adalah Lazada. Selama kurang lebih 2 tahun, keduanya telah menjalin kerja sama. “Kerja sama dengan Lazada cukup efektif dan mendorong penjualan kami hingga 400%. Terbaru, kami menggelar program flash sale bertajuk Lazada Ramadan 2019 dengan target 4000 unit terjual selama periode 14-16 Mei 2019,” tutup Ilham.
Editor: Eko Adiwaluyo