Pandemi masih menyelemuti Ramadan tahun ini. Meskipun begitu, di Ramadan kedua di tengah pandemi ini masyarakat pun sudah mampun beradaptasi. Kebanyakan dari mereka mengubah perilakunya sehari-hari dalam menghabiskan momentum Ramadan dengan versinya masing-masing.
Riset dari The Trade Desk pada April 2021 mengungkapkan Ramadan tahun ini akan menjadi waktu untuk melakukan kegiatan refleksi diri. Orang akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk kegiatan berorientasi spiritual. Namun di antara kegiatan tersebut, masyarakat juga akan mengonsumsi konten hiburan. Tujuannya untuk beristirahat, healing, atau mengisi waktu yang tersisa.
Masih dari riset yang sama, satu dari dua orang Indonesia yang disurvei mengatakan mereka akan mengisi waktu luang saat Ramadan dengan menonton film dan serial TV daring (48%). Selain itu, mereka 42% responden akan menjadikan layanan streaming musik untuk mengisi waktunya saat berpuasa.
“Kondisi ini tentu menjadi peluang. Kami kemudian melihatnya dari perspektif Ramadan sebagai bulan untuk berbagi kebaikan dan kebersamaan, salah satunya dengan menikmati musik bersama teman dan keluarga,” kata Tricia Dizon, Country Manager Resso Indonesia.
Resso memanfaatkan peluang ini dengan memperkenalkan fitur Resso Family Plan di tengah momentum Ramadan. Layanan streaming musik ini menawarkan akses premium dalam bentuk paket untuk enam orang di bawah satu nama pelanggan. Dalam peluncurannya, Resso memberikan penawaran Rp 59.000 per bulan untuk 12 bulan pertama dan selanjutnya menjadi Rp 79.000 per bulan.
Inovasi ini juga menjadi tanggapan Resso dalam melihat fenomena yang terjadi selama Ramadan. Di Bulan Suci ini, konsumen cenderung menganggarkan pengeluaran lebih untuk kebutuhan dan kegiatan keluarga.
“Momentum ini tentu tidak bisa dilewatkan. Lewat Family Plan ini juga kami berusaha merangkul lebih banyak pengguna. Apalagi Resso tidak hanya aplikasi streaming musik. Pengguna juga bisa memanfaatkan Resso untuk saling berkirim pesan dan bersosialisasi ketika menghabiskan Ramadan berjauhan seperti sekarang,” tutup Tricia.
Editor: Eko Adiwaluyo
