Beredar sebuah cuitan di platform X yang memuat tangkapan layar konten TikTok pada Selasa (20/2/2024). Unggahan yang telah dilihat lebih dari 100.000 kali itu mengatakan bahwa rambut rontok merupakan salah satu pertanda anemia.
“Sebelum jadi ahli gizi, aku pikir rambut rontok karena gak cocok shampoo. Padahal aku anemia,” demikian keterangan dalam foto yang diunggah akun @ohmybeautybank tersebut.
Apa yang disampaikan dalam unggahan itu memang benar adanya. dr. Rizal Fadli dalam laman Halodoc menjelaskan anemia bisa menyebabkan rambut rontok karena kekurangan zat besi, yang notabene berperan penting dalam memproduksi hemoglobin.
Zat besi juga menjadi komponen penting dalam enzim yang disebut ribonucleotide reductase dalam membantu pertumbuhan sel. Itulah sebabnya, kekurangan zat besi dapat memicu kerontokan rambut.
BACA JUGA: Suka Mengunyah Es Batu? Waspada Pertanda Anemia!
“Ketika tidak memiliki cukup zat besi, tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin dalam darah. Hemoglobin sendiri membawa oksigen untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel dalam tubuh, termasuk sel-sel yang merangsang pertumbuhan rambut,” tulisnya.
Kerontokan rambut akibat kekurangan zat besi dapat terlihat seperti kerontokan rambut pada umumnya. Misalnya, garis rambut di dahi makin mundur atau mengalami kebotakan di area tengah rambut.
Lebih spesifik, kebotakan pada laki-laki mulai terjadi pada pelipis atau puncak kepala hingga ke dahi. Adapun pada perempuan, kebotakan terjadi di daerah puncak rambut hingga ke bagian samping, dan bagian dahi tetap tebal atau hanya menipis.
Cara Mengatasi Rambut Rontok karena Anemia
Kabar baiknya, sebagian besar kerontokan rambut yang terkait dengan kekurangan zat besi adalah kondisi yang tidak permanen. Untuk itu, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerontokan tersebut.
BACA JUGA: Trending di X, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
Masih melansir Halodoc, hal pertama yang perlu dilakukan saat mengalami kerontokan rambut ialah memeriksakannya ke dokter. Nantinya, dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh guna mengetahui kadar zat besi dalam darah.
Jika dari hasil pemeriksaan ini diketahui bahwa kadar zat besi rendah, dokter mungkin akan menyarankan konsumsi suplemen penambah zat besi. Selain itu, bisa juga merekomendasikan suntikan zat besi untuk meningkatkan kadar zat besi lebih cepat.
Tidak berhenti sampai di situ, diperlukan pula penanganan untuk jangka panjang, yakni dengan menjaga pola makan. Konsumsilah makanan yang banyak mengandung zat besi, seperti daging merah, ayam, ikan, sayuran berdaun hijau, dan kacang-kacangan.
Editor: Ranto Rajagukguk