Rayakan Hari Jadi ke-9, Bukalapak Investasikan Rp 1 Triliun untuk Warung
Menjadi perusahaan omni bukan hanya misi perusahaan konvensional saja. Perusahaan yang lebih dulu eksis di dunia online pun banyak yang tertarik berpenetrasi ke dunia nyata, Bukalapak salah satunya. Sejak awal berbisnis sebagai platform marketplace, dua tahun lalu, Bukalapak mulai menjajakan bisnis ke ranah offline. Tahun ini, Bukalapak akan mengeluarkan investasi hingga Rp 1 triliun untuk membesarkan usaha mikro, seperti warung di seluruh negeri.
Ajang Mitra Bukalapak bermisi untuk menghubungkan warung-warung di Indonesia dengan teknologi. Menurut catatan mereka, Bukalapak telah menjangkau sekitar 400 ribu warung di seluruh Indonesia dari total lima juta warung yang ada.
“Sejak tahun 2017, kami mulai menyusur ke offline. Kini kami fokus pada pengembangan ekosistem teknologi untuk usaha kecil,” ujar Founder & CEO Bukalapak Achmad Zaky saat konferensi pers di JCC Senayan Jakarta, Kamis (10/1/2019).
Di program Mitra Bukalapak ini, warung-warung dibekali dengan aplikasi Mitra Bukalapak, fitur “Warung terdekat”, atau Call Order Delivery (COD) yang memungkinkan pemilik warung memesan stok barang dagangannya melalui aplikasi yang bisa langsung diantar ke warungnya. Bukalapak pun menyiadakan fitur Saldo Bantuan.
Upaya memberdayakan warung ini pun diperkuat dengan kolaborasi bersama pemerintah melalui program pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Program kerja sama antara Bukalapak dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini, memungkinkan pemilik warung untuk mendapat pembiayaan pinjaman usaha maksimal Rp 10 juta per nasabah.
Selain itu, pemilik warung pun diberikan layanan rekap laporan penjualan mereka dan berbagai inovasi lainnya. Masyarakat pun bisa menggunakan QR Code untuk berbelanja di warung. “Dana Rp 1 triliun ini kami gunakan untuk membangun infrastruktur yang digunakan oleh para warung untuk naik kelas, seperti infrastruktur digital, logistik, finance, dan lainnya,” imbuh Zaky.
Editor: Sigit Kurniawan