Pandemi COVID-19 banyak berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Menurut Widodo Muktiyo, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, akibat dari pandemi ini, menyebabkan perubahan konsumsi masyarakat.
Jika sebelumnya konsumsi berada di paling atas Piramida Maslow, pandemi COVID-19 akan mengembalikan konsumsi ke lapisan paling dasar di piramida tersebut, yaitu memenuhi makan, kesehatan, dan keamanan jiwa.
Tanggapan yang sama juga datang dari Bupati Karanganyar Juliyatmono di acara Industry Roundtable Surviving The Covid-19 Surviving The Post pada Jumat (08/05/2020). Juliyatmono memperkirakan masyarakat akan berlomba-lomba untuk melakukan recovery setelah pandemi berakhir. Karenanya, akan ada lonjakan kebutuhan pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat setelah pandemi berakhir.
“Karanganyar merupakan daerah penghasil bahan kebutuhan pokok mulai dari beras hingga berbagai buah dan sayur. Untuk mengantisipasi kekurangan, kami mendorong para petani lokal untuk menggenjot produksi secepat mungkin agar proses recovery pasca pandemi juga dapat dilakukan dengan cepat,” katanya.
Karenanya, pihaknya berharap adanya kebijakan pemerintah pusat untuk memperketat impor bahan pokok. Menurut Juliyatmono, kebutuhan bahan pangan untuk membantu recovery harus dapat dipenuhi dari hasil petani lokal. Sehingga, ketika pandemi berakhir dan perekonomian mulai berjalan kembali, petani justru tidak merasa susah.
“Justru di masa ini kita harus mendorong agar Indonesia melalui produksi petaninya dapat dijadikan barang ekspor,” tutupnya.
Editor: Ramadhan Triwijanarko