Red Ocean Strategy Wuling Formo Max, Pendatang Baru di Pasar Pikap
Wuling Motors tengah memperkuat portofolio bisnisnya di Indonesia. Kali ini, Wuling mengekspansikan bisnisnya di segmen kendaraan niaga melalui Wuling Formo Max. Masuk di pasar kendaraan niaga segmen B, Wuling Formo Max mengerahkan red ocean strategy.
Ya, segmen ini bisa disebut red ocean market karena sudah cukup dikenal luas, cukup berdarah-darah lantaran banyak pemain yang sudah ada sejak lama dengan tingkat persaingan yang tinggi. Di sini, banyak pemain yang bersaing, sebut saja, Suzuki Carry, Daihatsu Grand Max, Mitsubishi L300, Isuzu Traga, atau DFSK Super Cab.
“Pasar pikap B ini sudah sangat mature dan sangat populer sejak lama di Indonesia. Segmen ini mampu berkontribusi sebanyak lebih dari 40% dari total pasar kendaraan niaga di Indonesia,” jelas Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors saat acara peluncuran Formo Max di Jakarta, Selasa (17/01/2023).
Meski terbilang pasar red ocean, Wuling percaya peluang di pasar ini masih terbuka lebar. “Kami melihat, pain point di segmen ini adalah adanya beberapa fitur yang dinilai oleh sebagian besar pemain sebagai faktor yang sekadar ‘nice to have’, seperti AC, Power Steering, dan Power Window. Mungkin pasar telah terbiasa dengan tidak adamya fitur tersebut,” ujar Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors.
Dari sini, Wuling Formo Max hadir dengan beberapa fitur untuk menjawab pain point dari konsumen pikap. Diharapkan, ketika mereka membawa fitur tersebut, akan menjadi daya saing.
BACA JUGA: Tingkatkan Value Perusahaan, Faktor Kuncinya adalah Layanan
Mengusung tagline “Enteng Bikin Untung”, Formo Max membawa tiga daya saing. Pertama, aspek yang membuat keuntungan dunia usaha dengan kargo yang lebih luas. Secara keseluruhan, Formo Max memiliki dimensi 5.135 x 1.725 x 1.740 mm dengan wheelbase 3.160 mm. Sementara ukuran kargo, mobil ini memiliki dimensi panjang 2.695 mm dan lebar 1.725 mm plus bukaan bak tiga sisi untuk akses keluar masuk muatan yang praktis.
Dimensi ini diklaim lebih besar 10%-20% dibanding pesaing di segmen yang sama. Soal daya angkut, Formo Max dapat menjawab daya angkut maksimal dari regulasi pemerintah, yakni mencapai 1 ton muatan.
Kedua, faktor kenyamanan di dalam kabin dengan menghadirkan electric power steering, AC, head unit berkoneksi bluetooth, sabuk pengaman, dan power window. Ketiga, mobil produksi pabrik Cikarang, Jawa Barat ini memiliki posisi mesin di depan. Jok pengemudi menjadi lebih nyaman.
Mobil ini ditunjang pula dengan pengereman berteknologi Anti-lock Breaking System (ABS), sistem keamanan Electronic Brake-force Distribution (EBD), Alarm antipencurian.
“Fitur-fitur ini bagi kami bukan hanya tren bagi kendaraan konsumen tetapi juga sudah saatnya ada di segmen niaga,” tegas Danang.
BACA JUGA: Review Wuling Air ev Long Range: Sigap Diajak Bermanuver
Soal performa, Formo Max didukung mesin 4 silinder 1.500cc bertenaga 98 hp dan torsi 140 Nm. Tenaga ini disalurkan dengan transmisi manual 5-percepatan.
Tak hanya fitur produk, Formo Max juga dibekali layanan purna jual dengan DNA Wuling Confero, yakni biaya perawatan dan suku cadang yang terjangkau. Layanan ini terintegrasi dengan 150 diler Wuling di seluruh Indonesia.
Soal harga, Wuling Formo Max hadir dengan dua pilihan varian, yakni Formo Max Standard dan Formo Max AC. Keduanya dibanderol dengan harga masing-masing Rp 162 juta dan Rp 170 juta (OTR Jakarta) dengan pilihan warna hitam, putih, dan silver.
Tantangan brand equity
Danang mengakui, di segmen ini, nama besar sebuah merek sangat memengaruhi keputusan pembelian konsumen, khususnya segmen konsumen di daerah luar perkotaan. Konsumen cenderung menggunakan merek yang sudah familier. Konsumen di wilayah ini juga cukup “latah” dengan apa yang dibeli oleh tetangga mereka.
Untuk menjawab hal tersebut, Wuling membidik segmen pasar perkotaan lebih dulu sebelum masuk ke daerah yang lebih luas. Dengan lahirnya kepercayaan konsumen segmen usaha di perkotaan, ekuitas merek Wuling kian kuat untuk membidik segmen pasar wilayah yang lebih luas.
“Kami pun membidik pasar yang cukup merata untuk wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Pasar ini akan menjadi segmen baru bagi kami tetapi juga menjadi fondasi perusahaan dalam mengarungi tahun 2023 yang lebih baik,” tutup Dian.