Rutinitas kerja yang padat sering membuat kita merasa kelelahan, bahkan hingga mengalami burnout. Dalam kondisi ini, rehat sejenak dengan tren ala Gen Z yang bernama micro retirement bisa menjadi solusi untuk memulihkan energi dan semangat.
Refinery29 mendefinisikan micro retirement sebagai jeda singkat dari pekerjaan, yang biasanya berlangsung selama enam bulan hingga satu tahun. Berbeda dengan konsep pensiun tradisional, ini dilakukan di tengah-tengah perjalanan karier.
BACA JUGA: Hati-Hati! Ketahui 5 Tips Jitu Terhindar dari Lowongan Kerja Palsu
Dengan begitu, Anda memiliki kesempatan untuk beristirahat, mengeksplorasi minat baru, atau sekadar menikmati hidup dengan ritme lebih lambat. Tak hanya itu, Anda juga bisa memulihkan kesehatan mental, mengurangi risiko burnout, dan memberi ruang untuk refleksi diri.
Micro retirement juga memberi Anda kesempatan untuk mewujudkan impian yang sebelumnya tertunda. Namun, perlu diingat, mengambil langkah ini tidak bisa dilakukan tanpa perencanaan matang.
BACA JUGA: Sambut Tahun Baru dengan 4 Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Etos Kerja
Salah satu tantangan utama ialah kesiapan finansial. Seorang Pakar Keuangan, Pearl Akintola, menyarankan untuk menyusun anggaran detail, termasuk menambah cadangan 20%-40% untuk kebutuhan tak terduga, sebelum memutuskan untuk mengambil micro retirement.
Selain itu, perlu dipikirkan juga bagaimana cara kembali bekerja setelah jeda. Mempersiapkan CV selama masa rehat dan tetap aktif mencari peluang bisa membantu transisi kembali ke dunia kerja dengan lebih lancar.
Jadi, tertarik untuk beristirahat sejenak dari career burnout dengan konsep ‘pensiun’ sementara yang satu ini?
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz