Rekap Film Joker yang Perlu Diingat sebelum Nonton Folie a Deux

marketeers article
Joker (Foto: IMDb)

Joker: Folie a Deux siap melanjutkan cerita Arthur Fleck, alias Joker, yang ikonik dan kompleks mulai 4 Oktober 2024 di bioskop Indonesia. Masih disutradarai Todd Phillips, film ini membawa elemen baru yang akan membuat penasaran banyak penggemar.

Namun, sebelum menyelami sekuel ini, ada beberapa hal dari Joker (2019) yang penting untuk diingat agar Anda dapat lebih memahami cerita Joker: Folie a Deux. Melansir High on Films, berikut hal-hal penting yang perlu diingat:

Asal Usul Arthur Fleck dan Kondisinya

Dalam Joker, Arthur Fleck diperkenalkan sebagai penderita gangguan mental serius. Ia akan tertawa secara tidak terkendali setiap kali muncul pikiran negatif, yang lantas memperumit interaksinya dengan dunia hingga memicu kekerasan dalam hidupnya.

Saat masuk ke film kedua, pemahaman tentang kondisi mental Arthur yang rapuh dan betapa sulitnya memahami realitas akan menjadi sorotan. Terlebih, karena hubungan yang ia jalin di sekuel ini akan menggali lebih dalam soal delusi dan obsesi.

BACA JUGA: 5 Film Bioskop Tayang Oktober 2024, Ada Kuasa Gelap Hingga Joker: Folie a Deux 

Pembunuhan di Metro dan Awal Revolusi

Salah satu momen paling penting dalam Joker adalah ketika Arthur menembak tiga laki-laki di dalam metro. Aksi kekerasan ini tak hanya mengubah hidupnya, tapi juga menjadi katalis untuk pergerakan massa yang marah terhadap ketidakadilan di Gotham.

Orang-orang mulai memakai topeng badut sebagai simbol pemberontakan terhadap elite yang berkuasa. Dalam film sekuelnya, pengaruh dari pembunuhan ini masih terasa, terutama dengan Arthur yang kini sepenuhnya menerima identitas Joker sebagai simbol kekacauan.

Hubungan Arthur dengan Thomas Wayne

Di film pertama, Arthur menemukan fakta bahwa ibunya, Penny, pernah bekerja untuk Thomas Wayne dan percaya kalau Wayne adalah ayah kandungnya. Namun, lelaki ini membantah klaim tersebut dan menyebut Penny sebagai orang yang delusional.

Pernyataan itu memengaruhi kondisi psikologis Arthur secara signifikan. Konflik ini pun menunjukkan kompleksitas karakter Arthur, yang selalu merindukan pengakuan dan kasih sayang, tetapi justru mendapatkan penghinaan dan pengabaian.

BACA JUGA: Intip Prediksi Film Ballerina, Spin-off Pertama dari John Wick

Delusi Arthur

Salah satu aspek paling membingungkan dari Joker ialah ketidakpastian antara apa yang nyata dan apa yang ada di dalam benak Arthur. Sebagai contoh, hubungan yang tampaknya terjalin antara Arthur dan tetangganya, Sophie, ternyata hanyalah hasil dari imajinasinya.

Joker 2, yang mengangkat tema Folie a Deux di mana berarti delusi bersama, elemen ini akan makin diperdalam. Terlebih dengan kehadiran Harley Quinn, yang akan berbagi delusi dengan Arthur.

Lahirnya Joker di Akhir Film

Arthur akhirnya menerima identitasnya sebagai Joker, seorang anti-hero yang diidolakan oleh segelintir massa yang tidak puas di Gotham. Adegan saat Arthur ditarik dari mobil polisi oleh para pengikutnya menunjukkan telah menjadi simbol pemberontakan melawan sistem.

Ia akhirnya mendapat perhatian yang diinginkannya sepanjang hidupnya, sekalipun jika itu berarti harus berada di pusat kekacauan dan kehancuran.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS