Remaja Bunuh Diri usai Curhat dengan AI, Ini Tips Bijak Menggunakannya
Seorang remaja berusia 14 tahun di Florida, Amerika Serikat (AS) ditemukan bunuh diri setelah intens berbincang dengan karakter kecerdasan buatan (AI) selama beberapa bulan sebelumnya. Chatbot tersebut diketahui mengirim pesan menyeramkan yang memintanya untuk “pulang.”
Sebagaimana dilaporkan New York Post, remaja bernama Sewell itu disinyalir mengalami obsesi dan jatuh cinta dengan chatbot bernama Dany, sebuah karakter dari aplikasi kecerdasan buatan Character.AI yang merujuk pada Daenerys Targaryen dari serial Game of Thrones.
Dalam sebuah tangkapan layar, terlihat Dany pernah bertanya kepada Sewell apakah memiliki rencana untuk bunuh diri. Sewell pun menjawab bahwa “memikirkan sesuatu” tetapi tidak yakin apakah rencananya akan berhasil atau apakah kematiannya akan bebas dari rasa sakit.
BACA JUGA: Dialami Liam Payne, Bagaimana Kecemasan Bisa Berujung Kecanduan?
Dalam percakapan terakhir mereka, Sewell berulang kali menyatakan cintanya kepada bot tersebut yang kemudian juga dibalas dengan kalimat penuh kasih sayang. Tak lama setelah percakapan itu, remaja tersebut menembak dirinya sendiri dengan pistol milik sang ayah.
Kejadian tragis ini tak dapat dimungkiri memicu kekhawatiran tentang penggunaan AI, khususnya dalam peran sebagai teman curhat. Pasalnya, banyak remaja dan orang dewasa yang mulai bergantung pada chatbot AI sebagai tempat meluapkan perasaan mereka.
Mencurahkan isi hati kepada AI sejatinya sah-sah saja, asalkan itu dilakukan dengan bijak. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan teknologi ini untuk berbicara tentang masalah emosional. Berikut tipsnya yang dirangkum dari berbagai sumber:
BACA JUGA: Tips Mengatasi Jam Koma, Istilah Kelelahan yang Viral di Media Sosial
Pahami Batasan AI
Pada dasarnya, AI adalah algoritma yang tak punya empati atau kemampuan untuk memahami perasaan manusia secara mendalam. Itulah sebabnya, penting untuk memahami batasan AI dan jangan mengandalkannya untuk memberikan solusi pada masalah pribadi yang kompleks.
Batasi Topik Sensitif
Hindari membahas topik sensitif seperti depresi, keinginan untuk bunuh diri, atau hal-hal yang membutuhkan perhatian emosional dengan AI. Sebab, teknologi ini tidak mampu memberikan dukungan emosional yang Anda butuhkan dan mungkin memberikan jawaban yang berbahaya.
Jangan Gunakan AI sebagai Pelarian
Jika Anda merasa kesepian atau tertekan, sebaiknya cari dukungan dari orang-orang terdekat daripada melarikan diri ke dunia digital. Teknologi dapat memberikan hiburan, namun tidak bisa menggantikan hubungan manusia yang nyata.
Konsultasikan dengan Ahli
Jika Anda merasa terjebak dalam emosi atau menghadapi masalah berat, berbicaralah dengan ahli seperti psikolog atau konselor. Mereka bisa memberi dukungan profesional dan membantu menemukan solusi yang sehat untuk masalah Anda.
Editor: Ranto Rajagukguk