Remote Working Disebut Jadi Sebab AI Google Kalah Saing

marketeers article
Ilustrasi logo Google. (FOTO: 123RF)

Mantan CEO dan Executive Chairman Google, Eric Schmidt, menyebut bahwa mantan perusahaannya kalah dalam perlombaan kecerdasan buatan artificial intelligence (AI) akibat kebijakan kerja remote. Schmidt menyatakan bahwa Google lebih mengutamakan keseimbangan kehidupan kerja dan bekerja dari rumah ketimbang memenangkan persaingan.

“Google memutuskan bahwa keseimbangan kehidupan kerja dan pulang lebih awal serta bekerja dari rumah lebih penting daripada menang,” ujarnya dikutip dari The Wall Street Journal, Kamis (15/8/2024).

Schmidt juga menambahkan bahwa alasan mengapa perusahaan rintisan (startup) berhasil adalah karena orang-orang bekerja keras.

BACA JUGA: Greenfields Indonesia Bangun Reaktor Biogas di Peternakan Blitar

Google dan OpenAI memiliki kebijakan kembali ke kantor yang serupa sejak pandemi. Kedua perusahaan tersebut telah mewajibkan karyawan mereka untuk hadir di kantor tiga hari dalam seminggu sejak 2022.

Pada hari Rabu, Google mempromosikan manfaat kerja hybrid, dengan perusahaan secara aktif mengingatkan karyawan yang tidak hadir tiga hari dalam seminggu.

Pernyataan ini membuat Schmidt kini bergabung dengan deretan panjang pemimpin perusahaan lainnya seperti CEO JPMorgan, Chase Jamie Dimon dan CEO Tesla, Elon Musk yang telah menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan kerja dari rumah.

Mereka berpendapat bahwa kebijakan tersebut membuat perusahaan menjadi kurang efisien dan kompetitif.

BACA JUGA: Perkuat Pasar Entry Level, Samsung Galaxy M12 Unggulkan Kekuatan Performa

Dimon, dalam surat tahunan beberapa tahun lalu, menyatakan bahwa remote working membuat para pemimpin perusahaan tidak bisa memimpin dari belakang meja atau di depan layar. Sementara itu, Musk menyebut bahwa karyawan perlu bekerja minimal 40 jam seminggu di kantor.

Soal AI, Google sendiri telah berusaha memperkuat posisinya dalam bidang AI sejak OpenAI meluncurkan ChatGPT pada akhir 2022. Perusahaan ini sempat menghadapi kritik ketika merilis chatbot Gemini pada awal tahun ini, yang dianggap bias oleh beberapa pihak.

Namun, Google telah melakukan peningkatan pada Gemini dan akan menawarkan layanan ini pada empat ponsel baru seri Pixel. Gemini kini dilengkapi dengan asisten suara manusia yang memiliki kemampuan percakapan alami yang lebih baik.

Editor: Eric Iskandarsjah

Related

award
SPSAwArDS