Lokasi Ini Rentan Dengan Penyebaran Penyakit Tuberkulosis di Indonesia
Sabtu, 24 Maret lalu diperingati sebagai Hari Tuberkulosis Dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) yang dikeluarkan pada Januari 2018, tuberkulosis merupakan sepuluh besar penyakit menular yang paling mematikan di seluruh dunia.
Pada tahun 2016, sebanyak 10,4 juta orang di seluruh dunia telah tertular penyakit tuberkulosis dan 1,7 juta orang di antaranya meninggal dunia. Indonesia, India, China, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika Selatan merupakan tujuh negara berkembang yang menyumbang 64% total penyebaran tuberkulosis di seluruh dunia.
Data WHO juga menyatakan jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia sendiri telah mencapai 1,6 juta orang selama tahun 2016 dengan estimasi 100.000 kematian per tahunnya. Ada 273 kasus kematian per hari atau 11 kematian setiap jam akibat tuberkulosis. Transportasi umum, khususnya pada commuter line dianggap sebagai salah satu lingkungan yang memiliki potensi terjadinya penyebaran tuberkulosis yang sangat cepat.
“TBC ditularkan melalui udara. Percikan ludah atau dahak yang dikeluarkan menjadi media penularan yang sangat cepat,” ujar dr. Anung Sugihantono, M.Kes., Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ia menambahwakan, penularan TBC melalui udara akan sangat rentan terjadi di ruang publik seperti stasiun. Dari berbagai penelitian, ada puluhan ribu kuman yang keluar dari batuk dan bersin. Sebab itu, menyarankan untuk selalu menggunakan masker bagi penderita dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.
Sementara itu, Yunadi Aulia Desmawan selaku Business Manager Consumer Health Care Division PT 3M Indonesia menilai untuk mengurangi risiko penularan penyakit ISPA. Penggunaan masker trespirator N95 sangat disarankan sebagai upaya yang untuk melindungi masyarakat terkena virus yang kini sedang meningkat, yakni virus tuberkulosis.
“Kami menyarankan pemakaian respirator N95 digunakan oleh masyarakat, baik pasien tuberkulosis untuk mencegah terjadinya penularan kepada orang lain, serta melindungi masyarakat umum dari tertularnya virus tersebut. Khususnya ketika masyarakat sedang beraktivitas di area terbuka,” ujar Yunadi.
PT 3M Indonesia melalui brand NexcareTM, menghadirkan respirator N95 yang dilengkapi oleh teknologi tiga lapisan. Misalnya, lapisan luar yang 95% filter efisiensi terhadap partikel udara padat dan aerosol cair, filter elektrostatis yang dapat membantu bernafas lebih mudah dan tidak panas, serta lapisan dalam yang nyaman bersentuhan dengan kulit, sehingga memiliki fungsi menahan virus dan bakteri untuk membantu mencegah penularan penyakit pernafasan, terutama bagi pasien TBC.
Kementerian Kesehatan bersama 3M Indonesia juga berkomitmen memberikan edukasi terkait dengan pencegahan penyakit TBC. Salah satunya dengan pembagian sebanyak 2.500 masker respirator N95.
Editor: Sigit Kurniawan