Resep CentrePark Jadi Salah Satu yang Terbesar di Bisnis Parkir

marketeers article
Charles R. Oentomo, Presiden Direktur CenterPark

Sejak didirikan pada November 2009, CentrePark berhasil mencatat prestasi yang gemilang sebagai perusahaan pengelola lahan parkir asal Indonesia. Posisi mereka kini berada di bawah sang pemimpin pasar sekaligus pionir sebagai pengelola lahan parkir di Indonesia, Secure Parking. Jika dibandingkan secara langsung, CentrePark yang baru berusia delapan tahun memang masih kalah dibandingkan Secure Parking yang berasal dari Australia dan masuk Indonesia sejak 27 tahun silam.

Namun, bukan usaha yang mudah untuk mencapai posisi kedua terbesar di pasar ini dilihat dari sisi pengelolaan lahan dan aset. Pasalnya, banyak pemain lokal dan asing yang menjajakinya.

“Sebelum mendirikan CentrePark ini, saya telah berpengalaman puluhan tahun di bisnis ini. Terakhir saya bekerja untuk Sun Parking yang selanjutnya dibeli oleh ISS dan menjabat posisi VP Business Development. Sampai saya berpikir untuk berwirausaha dan mendirikan CentrePark,” jelas Presiden Direktur PT Centrepark Citra Corpora Charles R. Oentomo.

Hingga saat ini, CentrePark telah memiliki 5000 karyawan dengan 250 titik pelayanan di 34 kota di seluruh Indonesia. Wilayah tersebut, di antaranya, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun, Surabaya, Bali, Lombok, Ambon, Manado, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, Singkawang, Medan, Pekanbaru, Jambi, Padang, Bengkulu, Batam, Palembang serta Palangkaraya.

Ke depannya, CentrePark memasang target untuk mendapatkan 100 projek. Projek ini meliputi projek lahan baru atau mengikuti tender yang sudah habis kontrak. Biasanya, pengelola diberikan kontrak tiga sampai lima tahun.

Untuk mencapai target tersebut, salah satu strategi yang diandalkan adalah memperkuat infrastruktur perusahaan dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dalam mengelola bisnis ini, CentrePark pun mengacu pada tiga pilar, yakni Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi, dan infrastruktur.

Dengan motto perusahaan “Your Trusted Partner”, SDM menjadi pilar utama bagi CentrePark karena menjadi lini terdepan pekerjaan mereka. SDM yang tangguh menjadi satu hal yang mutlak dan itu bisa diciptakan melalui proses rekrutmen yang selektif dan training yang intensif.

Dari sisi teknologi, CentrePark menciptakan aplikasi teknologi yang mendukung sistem perparkiran secara mandiri untuk menjawab fleksibilitas dan keadaan lapangan pada saat pengelolaan. Dengan memiliki sistem yang mandiri, maka pengembangan pun dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan klien.

CentrePark juga mengikuti tren dan imbauan pemerintah, seperti mendukung gerakan nontunai. Charles menyebutkan, pembayaran parkir itu 80% masih tunai, sisanya menggunakan e-money Mandiri dan Flazz BCA. Meski begitu, pihaknya akan mengembangkan teknologi untuk mempercepat transaksi sekaligus mendukung gerakan nontunai.

Strategi yang dilakukan antara lain adalah menambah kerja sama dengan perbankan lain agar semakin banyak transaksi yang bisa dilakukan, termasuk layanan pembayaran melalui e-wallet, seperti Go-Pay, OVO, atau yang lainnya.

Sedangkan untuk infrastruktur, Charles menegaskan jangan sampai lahan parkir itu salah dikelola dan menyebabkan kemacetan di jalan. Dari sini, Setiap divisi dalam manajemen Centre Park menyempurnakan setiap langkahnya dengan pengembangan yang rutin. Seluruh pelayanan CentrePark dilakukan secara mandiri tanpa pihak ketiga dan CentrePark memastikan memberikan pelayanan terbaik.

“Dalam membangun bisnis ini, saya percaya pada 3C dari filosofi China, yakni Cincai (fleksibel), Cengli (fair atau adil), dan Cuan (untung). Ketiganya harus berjalan seimbang dan dikerahkan untuk menjaga agar tetap disukai klien,” tutup Charles.

Editor: Sigit Kurniawan

Related