Di era ini, value dari sebuah merek atau perusahaan tidak bisa menjadi indikator utama yang harus diperhatikan demi keberlangsungan bisnis. Tak hanya value, merek dan perusahaan memerlukan values agar bisnis mereka sustainable.
Value adalah segala sesuatu yang di dapat dari apa yang sudah dibayar. Value seringkali bersifat fungsional. Sedangkan values merupakan sesuatu yang diinginkan oleh konsumen. Mereka memilih sebuah merek tidak hanya melihat value dari merek tersebut, melainkan melihat juga apakah merek tersebut turut serta dalam mendukung sustainability ataupun permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Yosanova Savitry, Chief Operating Officer MarkPlus Institute menyampaikan bahwa ketika konsumen telah terhubung dengan values suatu merek, 76% dari mereka akan membeli produk dari merek tersebut dibandingkan dengan kompetitor. Sementara itu, 68% dari mereka akan merekomendasikan merek tersebut kepada kenalannya.
Menariknya, 68% konsumen cenderung setia kepada merek tersebut dikarenakan merek tersebut memiliki values. Bahkan, 57% konsumen akan menghabiskan lebih untuk merek tersebut.
“Saat ini, tak hanya kualitas dari merek tersebut saja yang menjadi faktor utama konsumen membeli produknya. Mereka juga membeli produk tersebut dikarenakan merek tu mendukung suatu aktivitas sosial, misalnya merek tersebut mendukung equality, integritas, ataupun patience,” kata Nova dalam Marketeers iClub yang bertajuk Adaptive Sustainability, Delivering Value with Values, Jum’at(29/10/2021).
Bicara mengenai values, survey dari MIT Sloan menyampaikan bahwa saat ini, perusahaan terlalu overclaim values yang mereka miliki. Bahkan, banyak perusahaan yang cenderung menggunakan values yang sama, sehingga tidak ada bedanya jika dibandingkan dengan values perusahaan lain.
“Values itu akan mewakili merek yang kita miliki. Walupun hanya satu values, sebisa mungkin harus unik dan berbeda dibandingkan kompetitor karenea values dari sebuah merek akan meningkatkan value dari perusahaan dan merek tersebut,” tambah Nova.
Kemudian, Nova menyarankan seperti apa values yang bisa dipakai oleh merek dan perusahaan. Menurutnya, ketika pertama kali memikirkan values, pikirkan berbagai permasalahan yang terjadi di dunia ini. Setelah itu, mulailah komunikasi dengan komunitas dan konsumen.
“Ketika merumuskan values yang pantas untuk merek kita, tidak bisa lepas dari peran komunitas dan konsumen. Lakukan komunikasi terus-menerus kepada mereka, sehingga merek kita bisa mendapatkan insight yang luar biasa,” kata Nova.
Selanjutnya, lakukan integrasi mengenai values yang sudah dirumuskan dengan perusahaan dan merek Menurut Nova, tidak semua values di dunia bisa diselesaikan, sehingga harus dipastikan bahwa values tersebut sesuai dengan perusahaan dan merek
“Pastikan values yang kita dapat dari suatu permasalahan yang ada saat ini sesuai dengan merek kita. sudah melakukan integrasi, bisnis akan teregenerasi secara terus menerus, dan akhirnya akan mendapat local trust dari komunitas. Intinya, ketika kita sudah membela values yang kita miliki, pasti akan ada konsumen setia yang mendampingi merek kita nantinya,” tutup Nova.
Editor: Eko Adiwaluyo