Untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih berdampak dan berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara strategi pull dan push menjadi hal yang krusial. Ketergantungan berlebihan pada salah satu strategi bisa mengakibatkan hasil yang kurang optimal.
Polytron adalah salah satu perusahaan yang sukses menerapkan kedua strategi ini secara seimbang. Branding memainkan peran yang sangat krusial dalam strategi pull Polytron.
Fokus utama dalam strategi ini adalah membangun brand image dan positioning yang kuat di benak konsumen. Dalam hal ini, perusahaan berusaha untuk menarik minat konsumen dengan komunikasi yang persuasif, mempromosikan produk baru sambil menawarkan berbagai promosi menarik.
BACA JUGA: Polytron Perkuat Manajemen Produk dengan Sertifikat ISO 27001
“Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan brand awareness tetapi juga membantu brand memperkuat positioning. Dengan ini, konsumen memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai dan keunggulan produk Polytron,” kata Tekno Wibowo, Commercial Director Polytron dalam sebuah wawancara tertulis bersama Marketeers.
Dengan meningkatkan brand awareness melalui berbagai market campaign, sambung Tekno, Polytron dapat menciptakan persepsi positif terhadap merek yang pada akhirnya meningkatkan loyalitas konsumen. Sementara itu, strategi push dilakukan dengan membangun hubungan yang erat dengan para mitra dan distributor.
Polytron menjalin kerja sama dengan berbagai offline store, termasuk pasar tradisional, semi modern, dan modern, serta berpartisipasi dalam ajang pameran industri.
BACA JUGA: Strategi Pull dan Push Marketing, Apa Itu dan Manfaatnya Untuk Merek
“Kami punya channel strategy untuk memastikan penetrasi dan distribusi produk merata. Dengan ini, penetrasi pasar menjadi lebih dalam dan jangkauan produk lebih luas. Ujungnya berdampak pada peningkatan penjualan,” kata Tekno.
Kolaborasi tim marketing dengan sales di Polytron berjalan selaras dan saling mendukung. Tim marketing fokus pada pengembangan strategi branding, kampanye pemasaran, dan meningkatkan brand positioning melalui strategi pull.
Tim ini juga menyediakan materi promosi yang membantu tim sales dalam membangun brand image yang positif dan menarik minat konsumen. Di sisi lain, tim sales menggunakan strategi push dengan menjual langsung produk kepada distributor melalui berbagai offline store.
“Mereka juga turut membantu tim marketing dengan memberikan informasi mengenai respons pasar dan preferensi konsumen di lapangan,” tutur Tekno.
Editor: Ranto Rajagukguk