Tidak Hanya Makanan, Reska Masuki Bisnis Perparkiran

marketeers article

Selain bisnis makanan dan restoran, Anak usaha PT Kereta Api Indonesia, Reska Multi Usaha (Reska) juga mengembangkan bisnisnya pada bisnis perparkiran, cleaning service, dan outsource service. Salah satu yang sedang difokuskan oleh Reska adalah bisnis perparkiran.

M. Sahli, Direktur Utama PT Reska Multi Usaha menjelaskan bahwa Reska memiliki slogan Fight to Grow. Karenanya, mereka mencoba fokus pada beberapa sektor bisnis lain untuk mendukung pemasukan bagi perusahaan. Bisnis perparkiran dari Reska memakai nama ResParking. Reska mengklaim bahwa teknologi yang mereka miliki merupakan teknologi yang mumpuni. ResParking sendiri merupakan satu-satunya pengelola parkir yang mampu menerima KUE (Kartu Uang Elektronik) dari empat bank dan KCI.

Tampaknya, bisnis ini mampu memberikan pendapatan yang tinggi. Perbandingan pemasukan bisnis ResParking pada Januari 2018 dan 2019, mengalami kenaikan hingga 11,72% mencapai angka Rp 600 juta lebih.

Selain menyediakan transaksi tunai dan cashless dengan menggunakan KUE Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA & KCI; ResParking juga menyediakan vallet dan priority parking di Stasiun Bandung, Gubeng, Tawang, Yogyakarta, Solo Balapan, dan Pasar Turi. Selain itu ResParking juga menyediakan parkir double decker di Stasiun Bogor, Yogyakarta, Purwosari, dan Surabaya Gubeng.

Bagi Sahli, ada beberapa tantangan dalam mengembangkan bisnis perparkiran. Semisal, kenaikan biaya parkir seperti UMK, pajak, biaya operasional, alat, dan bahan. Selain itu tentunya ada kompetitor parkir di sekitar stasiun dengan fasilitas dan harga kompetitif. Ditambah masyarakat sekarang lebih memilih menggunakan jasa transportasi online untuk efisiensi biaya.

Namun, ResParking bisa mengatasinya dengan memperluas layanannya di luar lahan parkir di kawasan stasiun. Beberapa di antaranya adalah Masjid Agung Jawa Tengah dan Rumah Sakit Permata Medika di Semarang serta Owabong Waterpark, RSUD Goeteng, dan GOR Goentoer di Purbalingga. Ke depannya, beberapa wilayah lainnya sedang disasar oleh ResParking untuk dikelola operasionalnya.

Ada beberapa hal yang saat ini sedang diupayakan oleh ResParking untuk meningkatkan operasionalnya. Pertama, pembuatan kanopi pada gate in dan out di stasiun stasiun besar. Kedua, penerapan cashless pada 27 lokasi sampai dengan akhir tahun 2019. Ketiga, penambahan dan pemasangan sistem. Terakhir, memaksimalkan efektivitas SDM parkir untuk optimalisasi operasional.

“Kami ingin bisnis parkir kami lebih ekspansif. Bisnis cleaning service juga harus bisa berkembang di luar bisnis kereta. Kami berusaha menciptakan sampai dengan skala efisien. Tahun depan, kami masuk ke bisnis keamanan seperti satpam. Saat ini, kami sudah mendapatkan perizinan,” tutup Sahli.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related