Tepat 1 Agustus 2016 secara resmi Daihatsu mengumumkan diri sebagai anak usaha dari Toyota. Toyota Motor Corporation (TMC) akhirnya menyelesaikan pembelian saham atas kepemilikan Daihatsu Motor Company (DMC) 100%. Seperti yang dikutip dari Nikkei, Daihatsu akan menjadi langkah strategis bagi Toyota untuk pasar Asia, khususnya dalam urusan kendaraan kecil dengan harga murah yang saat ini menjadi titik lemah dari Toyota.
“1 Agustus 2016, Daihatsu telah sepenuhnya menjadi anak usaha dari Toyota Motor Corporation. Sekitar 4 juta unit mobil sudah kami produksi sejak 1948. Kami berjanji akan terus meningkatkan kekuatan merek dari Daihatsu ini,” jelas Masanori Mitsui, Presiden DMC saat menghadiri acara perkenalan produk kolaborasi Toyota dan Daihatsu, Calya dan Sigra di Indonesia.
Masanori mengatakan bahwa ke depannya, Daihatsu akan membangun diferensiasi yang lebih kuat lagi dan mengembangkan merek hingga ke pasar global yang lebih luas. Kepada Nikkei, Masanori juga mengatakan bahwa ini adalah babak baru dari sejarah panjang eksistensi Daihatsu yang sudah berusia 109 tahun dalam menyasar pasar Asia Tenggara. Dua pasar strategis bagi Daihatsu adalah Indonesia dan Malaysia.
Menengok sejarah, Toyota Motor Corporation (TMC) dan Daihatsu Motor Company (DMC) telah melakukan kerjasama sejak 1967. Di Indonesia sendiri, sudah lebih dari 13 tahun keduanya berkolaborasi dalam mengembangkan mobil kompak yang cukup mendapatkan respons positif dari pasar Tanah Air. Sebut saja Avanza-Xenia, Rush-Terios, Agya-Ayla, dan yang terbaru adalah Calya-Sigra.
Karena baru perjanjian ini baru terealisasi, Rudy Ardiman selaku Corporate Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor mengatakan belum ada perubahan signifikan yang diarahkan dari pihak prinsipal. Akan seperti apa Daihatsu ke depan?
Editor: Sigit Kurniawan