MMS Group Indonesia (MMSGI) resmi terdaftar sebagai anggota dalam UN Global Compact (UNGC) sejak Maret 2022. Konsistensi MMSGI dalam menerapkan strategi bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan tanggung jawab sosial mengantarkan MMSGI terpilih menjadi salah satu perusahaan nasional yang terdaftar sebagai anggota UNGC.
Dengan keanggotaannya, MMSGI menunjukan kesungguhan perusahaan dalam penerapan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini bisnisnya yang juga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
MMSGI merupakan salah satu dari lima perusahaan di sektor energi asal Indonesia yang tergabung dalam keanggotaan ini. UNGC merupakan badan internasional di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendorong perusahaan-perusahaan swasta menyelaraskan strategi dan operasinya dengan 10 prinsip UNGC di bidang hak asasi manusia, lingkungan hidup, anti-korupsi dan ketenagakerjaan.
UNGC memiliki anggota dari berbagai sektor yang tersebar di 160 negara. Sebagai anggota, MMSGI memiliki kewajiban untuk menyerahkan laporan Communication of Progress (COP) tahunan sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut. Perusahaan juga berkomitmen untuk mendukung pencapaian 17 tujuan PBB pada tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Seluruh kegiatan berkelanjutan yang sudah dan akan dilakukan perusahaan merupakan turunan dari visi misi MMSGI. Perusahaan memiliki fokus dalam memberikan dampak positif di bidang baik bagi internal perusahaan maupun komunitas di sekitar wilayah operasi perusahaan.” ujar Andrew Hidayat, pendiri MMS Group Indonesia dalam laporan tertulisnya.
Bentuk implementasi 10 prinsip UNGC tersebut terlihat dari program-program perusahaan seperti peningkatan kesejahteraan dan kemampuan karyawan melalui continuous learning and growth. Perusahaan juga melakukan pengembangan komunitas di wilayah operasi MMSGI melalui program CSR terpadu yang bekerjasama dengan berbagai stakeholder.
Di sisi lingkungan, aktivitas perusahaan fokus pada pemanfaatan lahan pascatambang dan pengembangan skill-set baru masyarakat lokal. Harapannya, hal ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap kegiatan penambangan serta diversifikasi sumber ekonomi. Semua ini menjadi langkah perusahaan untuk memastikan a just and orderly energy transition di wilayah pertambangan batubara. Lebih dari itu, upaya ini menjadi langkah bagi perusahaan dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.