Dalam mendukung rencana bisnis strategisnya, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) melangkah maju melalui Penawaran Umum Saham (IPO). IPO ini dimulai pada 18 hingga 24 Januari 2024, mencakup penawaran sebanyak-banyaknya 480 juta lembar Saham Baru atau setara dengan 25,03% dari modal disetor setelah IPO.
Richie Adrian Hartanto, Direktur Utama MEJA, menyatakan bahwa melalui IPO, MEJA akan memiliki sumber daya yang lebih besar untuk berinvestasi dalam inisiatif keberlanjutan, membentuk kemitraan strategis, dan merambah pasar industri konstruksi.
“Dalam proses IPO, MEJA menjadikan PT MNC Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, dan yakin bahwa langkah ini akan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi klien dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan,” kata Richie dalam siaran resminya, Kamis (18/1/2024).
MEJA menetapkan rentang harga IPO antara Rp 100 hingga Rp 103 per saham, dengan target dana yang terkumpul sebesar Rp 48 miliar hingga Rp 49,44 miliar.
BACA JUGA: Viral karena Abimana, Ini 3 Tips Memadukan Kemeja Flanel
Dana hasil IPO diarahkan untuk pembelian aset tetap, peralatan, sewa bangunan, kendaraan, dan pengembangan sistem informasi.
Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, biaya kontraktor, desain interior, dan pengadaan furnitur.
Lebih lanjut, MEJA terus mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri konsultasi desain, konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur dengan lebih dari 10 tahun pengalaman.
MEJA berkomitmen memberikan layanan unggul yang mencakup layanan konsultasi desain komprehensif, mulai dari perencanaan ruang hingga pemilihan bahan, untuk memastikan setiap proyek mencerminkan visi dan kebutuhan klien.
BACA JUGA: Ajak Elon Musk Ke Meja Hijau, Twitter Gandeng Firma Hukum Ini
Sebagai kontraktor interior andal, MEJA memiliki kapabilitas untuk merealisasikan desain awal sesuai dengan preferensi klien. Dengan fokus pada detail dan kualitas tinggi, MEJA memastikan bahwa setiap proyek konstruksi interior mencapai standar tertinggi.
Tidak hanya menawarkan layanan konstruksi, MEJA juga memiliki pabrikasi furnitur khusus, termasuk produk furnitur custom-made dan loose furniture, seperti meja, kursi, dan sofa.
Dalam langkah strategisnya menuju pertumbuhan bisnis yang lebih cepat, MEJA merumuskan rencana lima tahun yang mencakup pembangunan workshop baru untuk meningkatkan kapasitas produksi.
MEJA juga berencana mendirikan ‘Experience Center’ di lokasi-lokasi strategis sebagai upaya untuk memperluas jangkauan target pemasaran perusahaan.
Sejalan dengan upaya ekspansi ini, MEJA akan memperkenalkan in-house brand khusus untuk produk furnitur buatannya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan identitas merek MEJA tetapi juga memberikan nilai tambah kepada pelanggan melalui produk furnitur yang unik dan berkualitas tinggi.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz