Resmikan IIMS 2019, Menperin Rekomendasikan Ekspor Mobil ke Australia
Gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 resmi dibuka oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta. Dalam sambutannya, Airlangga mendorong peningkatan ekspor produk otomotif dari Indonesia. Menurutnya, salah satu pasar potensial adalah Australia.
Airlangga mengatakan, kinerja industri otomotif sepanjang tahun 2018 menunjukan capaian yang positif. Di antaranya produksi kendaraan roda empat atau lebih tahun lalu mencapai 1,34 juta unit atau setara US$ 13,76 miliar. Sementara untuk ekspor, para pemain di Indonesia mencatatkan 346 ribu unit ekspor atau setara US$ 4,78 miliar.
“Industri otomotif nasional sebagai salah satu sektor andalan dalam roadmap Making Indonesia 4.0, ditargetkan pada tahun 2030 dapat menjadi basis produksi kendaraan bermotor Internal Combustion Engine (ICE) maupun Electrified Vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” ujar Airlangga, saat membuka IIMS 2019, Kamis (25/4/2019).
Tentu, misi ini akan didukung oleh kemampuan industri dalam negeri dalam memproduksi bahan baku dan komponen utama serta optimalisasi produktivitas sepanjang rantai nilai industri tersebut. Pemerintah pun mentargetkan bahwa pada tahun 2025, 20% dari total produksi kendaraan baru di Indonesia sudah berteknologi Electrified.
Upaya ini mendukung komitmen pemerintah untuk dapat menurunkan emisi gas rumah kaca (CO2) sebesar 29% pada tahun 2030 tanpa bantuan internasional, sekaligus menjaga kemandirian energi nasional. Menurutnya, salah satu pasar potensial untuk Indonesia memasarkan produk ini adalah Australia. Alasannya, selera pasar antara Indonesia dengan Australia ada kesamaan.
“Mobil Australia dan Indonesia banyak similarity di preferensi, harga terjangkau, mereka juga tidak terlalu suka supercar tapi economy car. Bersama tekstil diharapkan otomotif bisa isi pasar yang kosong. Ini kesempatan lebih dari 1 juta market,” imbuhnya.
Editor: Eko Adiwaluyo