Untuk mengantisipasi dampak dari pandemi virus corona, Modalku menerapkan prinsip responsible lending sebagai langkah mitigasi risiko. Adanya pandemi ini telah mempengaruhi berbagai sektor industri. UMKM diperkirakan menjadi salah satu yang akan mengalami dampak terbesar.
“Strategi pertumbuhan kami saat ini berfokus kepada UMKM dan untuk menemukan solusi terbaik dalam mendukung kelangsungan perkembangan bisnis UMKM di Indonesia,” jelas Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya.
Beberapa langkah telah diterapkan oleh Modalku untuk memantau dan mengelola risiko pada portofolio dalam beberapa waktu ke depan. Pertama, melakukan proses seleksi yang lebih komprehensif terhadap calon peminjam maupun UMKM yang sudah menjadi peminjam di Modalku.
Beberapa industri seperti food and beverage, travel, perdagangan lintas negara, dan industri jasa yang bergantung pada tenaga kerja dari negara-negara yang terkena dampak di Asia Tenggara akan mendapatkan perhatian lebih dari Modalku ketika melakukan penilaian pengajuan pinjaman.
Kedua, menyesuaikan batas jumlah (limit) serta jangka waktu pinjaman (tenor) dengan perubahan kondisi ekonomi makro. Angka limit dan tenor pinjaman akan disesuaikan dengan jenis pinjaman dan profil bisnis masing-masing UMKM, sehingga untuk penyesuaian ini akan dilakukan kasus per kasus.
Ketiga, memaksimalkan kolaborasi dengan platform e-commerce yang sebagian besar penjualnya masuk ke dalam segmen mikro. Menurut Reynold, transaksi bisnis e-commerce akan mengalami kenaikan karena masyarakat akan memilih berbelanja online saat di era physical distancing.
“Kami akan terus mengelola langkah-langkah tersebut dengan hati-hati dan mengembangkan kemampuan manajemen risiko sesuai dengan situasi ekonomi global dan regulasi dari OJK,” tutup Reynold.
Editor: Ramadhan Triwijanarko