Huawei mengungkapkan adanya penurunan revenue tahunan mereka hingga 29% atau US$ 99,5 miliar. Penurunan ini harus dihadapi perusahaan raksasa teknologi Cina tersebut karena sanksi dari Amerika Serikat (AS).
Penurunan tersebut tampaknya besar terasa dari penurunan penjualan ponsel pintar besutan Huawei. Sebelumnya, bukan hanya penjualan saja yang terdampak dari sanksi yang dilayangkan AS kepada Huawei tetapi juga operasional bisnis mereka.
Huawei masuk dalam daftar perusahaan yang tidak diperbolehkan melakukan perdagangan kecuali sudah mendapatkan lisensi. Pemerintah AS beralasan pembatasan ini dilakukan untuk memastikan keamanan negara.
Huawei dianggap menjadi salah satu perusahaan yang berpotensi menjadi ancaman keamanan. Karena, perangkat mereka bisa digunakan sebagai alat memata-matai. Sehingga, berbagai barang produksi Huawei ditolak di AS.
Google bahkan sempat dikabarkan menghentikan operasi bisnisnya dengan Huawei untuk sementara. Hal tersebut kembali lagi berkaitan dengan keputusan Donald Trump memasukkan Huawei dalam blacklist di tengah perang dagang antara AS dan Cina.
Mengutip dari Korea Times, pemberhentian kerja sama dengan Google memberi dampak besar bagi penjualan gawai Huawei di seluruh dunia. Pasalnya, Huawei akan kehilangan akses untuk upgrade sistem operasi Android melalui Google. Kerugian lain yang harus dihadapi Huawei adalah sejumlah perangkat mereka harus kehilangan akses dari aplikasi populer Google, termasuk Gmail dan YouTube.
“Terlepas dari berbagai tantangan yang kami hadapi, Huawei terus berupaya meningkatkan kualitas serta efisiensi operasional perusahaan. Sehingga, kami memperkirakan menutup akhir tahun 2021 dengan total pendapatan 634 miliar Yuan,” ungkap Rotating Chairman Huawei Guo Ping.
Gerak Cepat
Terlepas dari gempuran yang harus mereka hadapi, Guo mengungkapkan bahwa performa perusahaan tetap stabil secara keseluruhan. Berbagai tantangan kemudian dilihat sebagai peluang bagi Huawei untuk menyasar ke lini bisnis baru.
Sebut saja komputasi enterprise, wearables-health tech, kendaraan pintar, dan berbagai perangkat lunak. Akhir tahun 2021 pun Huawei meluncurkan ponsel lipat baru dan saat ini sebanyak 220 juta ponsel Huawei dilengkapi sistem operasi buatan mereka yaitu HarmonyOS.