Pemerintah Indonesia mendorong negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Rencananya dalam ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan disepakati perjanjian pemberantasan TPPO.
Teuku Faizasyah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri menjelaskan saat ini para pemimpin ASEAN menaruh perhatian tinggi terhadap masalah tersebut. Pasalnya, kasus perdagangan orang semakin banyak terjadi dengan metode penipuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
BACA JUGA: KTT ASEAN Summit 2023 Dorong Perputaran Ekonomi hingga Rp 5 Triliun
Salah satu contohnya, yaitu belum lama ini beredar berita mengenai Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipekerjakan sebagai scammer judi online di Kamboja. WNI yang tertipu dan bekerja di luar negeri bisa digolongkan sebagai korban TPPO.
“Inisiatif Indonesia sebagai wujud upaya regional dalam penanganan TPPO akan dibahas dan dituangkan dalam ASEAN Leaders’ Declaration on Combating TIP Caused by Abuse of Technology,” kata Faizasyah melalui keterangannya, Selasa (2/5/2023).
BACA JUGA: Sambut KTT ASEAN 2023, Wings Air Tawarkan Penerbangan Intra-NTT
Menurutnya, penanganan masalah TPPO sejauh ini masih cukup kompleks dan sulit dihentikan. Dengan demikian, diperlukan kerja sama dengan negara lain untuk memberantas kejadian tersebut.
Adapun kerja sama yang perlu dilakukan mulai dari tahapan deteksi, pencegahan, perlindungan, pemulangan, rehabilitasi dan mengatasi akar permasalahan. Untuk itu, kapasitas para penegak hukum negara anggota ASEAN perlu diperkuat dalam melakukan investigasi, pengumpulan bukti, identifikasi korban dan prosekusi.
“Diperlukan juga penguatan kerja sama untuk pencegahan, rehabilitasi serta reintegrasi para korban,” ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo diperkirakan dapat mendorong perputaran ekonomi sebesar Rp 5 triliun. Hal ini akan mendorong pemulihan industri pariwisata dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) setempat.
Perputaran uang yang beredar akan setara dengan pelaksanaan MotoGP Mandalika tahun 2022. Kunjungan 11 kepala negara anggota ASEAN akan membawa 550 delegasi.
Editor: Ranto Rajagukguk