Ridwan Kamil Ungkap Dua Alasan Jabar Menjadi Primadona Bagi Investor
Saat ini banyak perusahaan global yang memindahkan produksinya di China menuju daerah-daerah lain di Asia Tenggara. Salah satu daerah yang ingin mengoptimalkan momentum tersebut adalah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hal ini harus bisa dimanfaatkan oleh para bupati dan walikota di Jawa Barat untuk mempromosikan daerahnya kepada para calon investor. Baginya peluang ini bisa dioptimalkan dengan mendorong kemampuan sumber daya manusia.
“Ke depan generasi muda harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan era industry 4.0,” ujar Emil sapaan akrabnya pada acara Government Roundtable yang diselenggarakan oleh MarkPlus, Inc. Kamis (22/10).
Ia juga menjelaskan meskipun saat ini kondisi perekonomian global dan nasional tidak cukup baik, Jawa Barat tetap menjadi primadona bagi investor untuk menanamkan modalnya. Menurutnya pada semester I tahun 2020 angka investasi di Jawa Barat masih yang tertinggi. Hal ini ingin ia pertahankan sampai akhir tahun 2020 mendatang.
Baginya ada dua hal yang menjadi alasan mengapa banyak investor melirik Jawa Barat. Yakni masalah infrastruktur dan sumber daya manusia.
“Secara infrastruktur kami lengkap, dan dari sisi sumber daya manusia pun tergolong yang paling produktif,” tambahnya.
Untuk infrastruktur, Jawa Barat terbilang komplet dan sangat memadai untuk menjadi pusat investasi. Di wilayah ini terdapat bandara internasional Kertajati di Majalangka, dan pelabuhan Patimban di wilayah Indramayu. Selain itu juga didukung oleh infrastruktur jalan tol yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Saat ini Jawa Barat memiliki proyek ambisius untuk memiliki sebuah kawasan yang akan menjadi pusat investasi dan industri. Kawasan tersebut dinamakan Rebana Metropolitan. Kawasan ini luasnya mencakup Subang, Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Proyek ini dicanangkan akan menjadi super KEK (Kawasan Ekonomi Ekslusif), sebelumnya area ini dikenalkan dengan nama Segitiga Rebana.
Nantinya pada Rebana Metropolitan akan memiliki 13 kota baru yang akan menjadi basis industri dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat. Selain itu kawasan ini diproyeksikan dalam sepuluh tahun mampu membuka hingga lima juta lapangan pekerjaan baru.